Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, Uston belum memiliki lisensi AFC Pro sehingga Persebaya harus mencari pelatih permanen baru.
Ditunjuklah Josep Gombau dari Spanyol, sekaligus memulai periode ketiga bagi para pemain.
Josep Gombau punya catatan buruk dan pihak manajemen serta suporter tak punya kesabaran.
Setelah enam pertandingan cuma menghasilkan sekali menang dan sekali imbang, Gombau ditendang.
Uston Nawawi terpaksa diterjunkan lagi sebagai pelatih kepala untuk memulai periode keempat kepelatihan musim ini.
Pada periode kedua Uston ini, Persebaya meraih empat hasil imbang beruntun dan sekali kalah, serta belum pernah menang.
Lagi-lagi atas alasan kurang lisensi AFC Pro, manajemen terpaksa mencari pelatih permanen anyar.
Pada titik ini muncul nama Paul Munster, pelatih asal Irlandia Utara yang pernah menangani Bhayangkara FC.
Baca Juga: Ipswich Town Lepas Dua Bek Tengah ke Piala Asia 2023, Elkan Baggott Berangkat Bareng Bek Australia
Paul Munster terakhir kali bekerja sebagai direktur teknik Brunei Darussalam.
Semasa "didirekturi" Munster, Brunei tiga kali menghadapi timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2022 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasilnya, Brunei selalu keok dengan total kebobolan 19 gol!
Statistik itu tak menutupi realita bahwa Munster pernah membawa Bhayangkara FC menembus peringkat tiga Liga 1 2021/22.
Sejak ditinggal Munster, The Guardian terus merosot dan kini terjerembab di posisi juru kunci Liga 1 2023/24.
Apabila Munster benar menerima pinangan Persebaya, pemain Bajul Ijo akan menjalani periode kelima kepelatihan musim ini.