Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alarm dari Kasus Carlos Fortes, Klub Liga 1 Terancam Digembosi Akibat Bursa Transfer Beda Sendiri

By Najmul Ula, Kamis, 1 Februari 2024 | 15:02 WIB
Pemain PSIS Semarang, Carlos Manuel Dos Santos Fortes (Fortes), Setelah Mencetak Gol Ke Gawang Persikabo 1973 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat (20/10/2023).

BOLANAS.COM - Carlos Fortes meninggalkan PSIS Semarang di tengah kompetisi, klub Liga 1 lain bisa digembosi klub asing.

Klub Liga 1 dalam situasi tidak diuntungkan akibat periode transfer yang beda sendiri, terlihat dari kasus Carlos Fortes.

Fortes merupakan striker PSIS Semarang yang meninggalkan klub tersebut saat kompetisi sedang bergulir.

Penyerang asal Portugal itu berpamitan setelah bertanding melawan Persebaya Surabaya, Selasa (30/1/2024).

Manajemen Mahesa Jenar mengungkit alasan keluarga dan kontrak lebih besar yang membuat sang striker hengkang.

"Saya menyatakan permohonan untuk mengundurkan diri ... dengan alasan ingin dekat dengan keluarga," demikian tulis Fortes dalam suratnya.

"Dan saya mendapatkan penawaran dari klub lain yang gajinya lebih tinggi."

"Dan secara jarak klub tersebut lebih dekat dengan keluarga saya di Portugal."

Situasi tersebut bakal merugikan PSIS, lantaran pelatih Gilbert Agius tak punya lagi penyerang asing.

Baca Juga: DEADLINE BURSA TRANSFER - Menanti Rencana Elkan Baggott Turun Kasta dari Ipswich Town

PSIS tak bisa lagi merekrut penyerang asing, karena bursa transfer sudah lewat.

Bagi klub Liga 1, perginya Fortes menjadi alarm bahwa bursa transfer Indonesia memberi dampak merugikan.

Buntut dari penjadwalan serampangan musim ini, bursa transfer Liga 1 digelar tak sinkron dengan kalender dunia.

Saat sepak bola dunia menerapkan bursa transfer awal musim Juli-Agustus, Liga 1 sudah menutup buku pada Juli.

Saat kalender sejagad menerapkan bursa transfer tengah musim pada Januari, PT LIB sudah menutupnya pada November.

Alhasil, terdapat peluang klub luar negeri menggembosi klub Liga 1 di sepanjang bursa transfer Januari, dan klub itu tak bisa mendatangkan striker pengganti.

Situasi ini pernah terjadi di Liga Inggris pada 2018 hingga 2019, saat bursa transfer ditutup lebih awal tetapi liga Eropa lainnya tidak.

“Saya hanya berpikir itu (bursa transfer di tiap negara) harus ditutup pada waktu yang sama,” ujar Juergen Klopp pada Agustus 2019.

Baca Juga: Daftar Tim Lolos Babak 8 Besar Piala Asia 2023, Rival Timnas Indonesia Menuju Gelar Kelima

“Ketika mereka bicara tentang ‘Ayo kita selesaikan sebelum musim dimulai sehingga semua orang tahu skuad finalnya’, itu adalah ide bagus. Tapi ketika yang lain (liga-liga Eropa) tidak mengikuti, maka itu menjadi omong kosong.”

Jika PSSI dan PT LIB ingin meningkatkan kualitas kompetisi, maka masalah bursa transfer ini harus segera disinkronkan.

Baca Juga: Deinze Sedang Moncer, Prospek Realistis Marselino Ferdinan Temani Pemain Singapura di Bangku Cadangan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P