Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Skenario terburuk dari kepindahan tersebut yaitu, pemain berusia 24 tahun itu tampil tak mengesankan dan harus pulang kampung.
Skenario terbaiknya adalah, Asnawi menggunakan Port FC sebagai batu loncatan mengejar misi tertunda ke kompetisi top Asia.
Thai League dikenal rutin memproduksi pemain yang naik kasta ke kasta tertinggi Liga Jepang.
Terdapat nama seperti Chanathip Songkrasin atau Supachok Sarachat yang "lulus" dari Thai League dan bersinar di J1 League.
Namun perbandingan lebih apple to apple yaitu dengan Theerathon Bunmathan dan Teerasil Dangda.
Dua legenda timnas Thailand itu hijrah ke Jepang saat usia matang, bahkan cenderung uzur.
Theerathon baru pindah ke Yokohama Marinos dalam usia 29 tahun, sedangkan Teerasil bahkan sudah berumur 30 tahun saat direkrut Sanfrecce Hiroshima.
Keduanya lebih dulu mematangkan diri di Thai League, yang dikenal sebagai liga terbaik Asia Tenggara.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Gagal Tambah Menit Main, Tak Semudah Itu Tembus Starter KMSK Deinze
Dalam beberapa perjumpaan dengan timnas Indonesia, Theerathon dan Teerasil membuktikan dapat menjadi pemain fantastis di Thai League.
Dalam usia 24 tahun, Asnawi berada dalam waktu yang tepat untuk memulai perjalanan panjang di Thailand.
Siapa tahu, tiga atau empat musim di Thailand dapat membuat klub Jepang atau Korea tertarik memboyong dirinya.
Baca Juga: Pengumuman Enggak Niat, Netizen Indonesia Sentil Port FC soal Asnawi Mangkualam