Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - VFF tak mengambil keputusan berani terhadap Philippe Troussier saat KFA tak ragu memecat Juergen Klinsmann.
Philippe Troussier menjadi pelatih dalam posisi paling rawan di Asia Tenggara setelah Piala Asia 2023.
Dibandingkan dengan tiga negara lain, timnas Vietnam asuhan Troussier meraih hasil paling buruk di Qatar.
Saat Thailand, Indonesia, dan Malaysia adem ayem dengan para pelatihnya, Vietnam tak dipuaskan oleh juru taktiknya.
Troussier membuat pasukan Golden Star hanya menjadi juru kunci Grup D setelah kalah tiga laga beruntun, termasuk dari Indonesia.
Media setempat, Soha, menyoroti ketidakmauan federasi sepak bola Vietnam (VFF) mengambil langkah tegas terhadap Troussier.
Soha membandingkan dengan KFA (PSSI-nya Korea Selatan) yang berani memutus kerja sama dengan Juergen Klinsmann.
Nama terakhir memang membawa Korea Selatan lolos ke semifinal Piala Asia, tetapi dengan cara minimalis.
Selain itu, Klinsmann juga dibenci publik Korea karena tak mau tinggal di negeri itu.
Baca Juga: Jawaban Jujur Kapten Suwon FC soal Pratama Arhan yang Belum Selevel dengan Pemain Korea
Jika Klinsmann yang membawa timnya lolos semifinal saja dipecat, seharusnya Troussier sudah dicopot dari jabatannya.
"Mengapa VFF tidak bisa berbuat seperti KFA," demikian tanya Soha dalam artikelnya.
"Menghabiskan uang pesangon untuk memecat Troussier?"
Sekretaris jenderal VFF Nghiep Khoi mengungkap terdapat kewajiban finansial yang berat apabila memecat Troussier.
Pelatih asal Perancis itu memiliki klausul pesangon yang berat dipenuhi VFF apabila dicopot sebelum waktunya.
"Semua kontrak memiliki klausul, regulasi, dan tanggung jawab serta tujuan," ucap Nghiep Khoi.
"Yang lebih penting adalah, kesabaran dengan pelatih, percaya dan dukung pelatih."
"VFF akan selalu bersama Philippe Trousser dan timnas Vietnam untuk membantu mencapai tujuan."
Baca Juga: PSSI Tanggapi Penolakan Thomas Doll Lepas Pemain ke Timnas U-23 Indonesia
Untuk sementara, Troussier bisa dikatakan aman di kursi panas My Dinh Stadium.
Posisi tersebut bisa digoyang andai Nguyen Quang Hai dkk meraih hasil negatif dalam pertemuan ganda melawan Indonesia bulan depan.
Baca Juga: Bukan Indonesia, Impian Terbesar Shin Tae-yong Adalah Latih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2026