Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI tersindir oleh komentar Radja Nainggolan saat keributan laga Persebaya Surabaya melawan Bhayangkara FC pada pekan ke-24 Liga 1 2023/2024.
Federasi sepak bola nasional langsung menindaklanjuti cuitan Radja Nainggolan di media sosial.
Seperti diketahui, mantan bintang Inter Milan itu mengkritik kedisiplinan Reva Adi Utama ketika diganjar kartu merah saat Persebaya Vs Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 4 Februari lalu.
Radja Nainggolan mengungkapkan rasa keberatannya melihat pemain yang sudah dikartu merah tetapi bisa tetap berada di sekitar lapangan hingga pertandingan berakhir.
Sindiran tersebut disampaikan Nainggolan lewat instagram story pribadinya @radja_nainggolan_14.
"Ketika kamu sudah mendapat kartu merah dan kembali ke lapangan? belum pernah lihat sebelumnya," tulis Nainggolan sembari mengutip Instagram resmi PSSI.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Overlap Sonny Stevens Buyarkan Kemenangan PSIS atas Dewa United
Sindiran itu ditujukan kepada kapten Persebaya, Reva Adi Utaa, yang mendapatkan kartu merah pada menit ke-82.
Akan tetapi, Reva Adi yang sempat memasuki ruang ganti bisa keluar lagi pascapertandingan selesai.
Ia tampak ikut menyuarakan chant bersama Bonek yang memenuhi stadion.
Cuitan Radja Nainggolan pun ditanggapi PSSI sesuai hasil sidang Komite Disiplin pada 12 Februari 2024.
Reva Adi diketahui mendapatkan teguran keras dari Komdis PSSI akibat perilakunya tersebut.
Butir kelima hasil sidang Komdis PSSI menyebutkan Reva Adi masih menggunakan jersey yang sama setelah diganjar kartu merah meski pertandingan telah usai.
"Jenis pelanggaran: Memasuki area lapangan permainan dan masih menggunakan jersey yang sama. Hukuman: teguran keras," tulis hasil Sidang Komdis PSSI.
Selain itu, Reva Adi juga mendapatkan hukuman tambahan larangan bermain sebanyak dua kali pertandingan dan denda Rp10 juta karena menggunakan tubuhnya secara berlebihan setelah mendapatkan kartu merah.
Persebaya juga harus membayar denda Rp50 juta karena mendapatkan lima kartu kuning.
Baca Juga: Wonderkid PSS Sleman Ngebet Main untuk Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024
Terkait hal tersebut, sebelumnya istri dari Reva Adi Utama, Alya Nadira, sempat memberi pembelaan.
"Sisi positifnya kita ambil dia ingin mengkritik atau memberikan pertanyaan kepada PSSI atau PT LIB, harusnya dia menggunakan cara-cara yang lebih baik," ucap Alya.
"Karena perannya dia terlihat, dia sebagai duta sepakbola,"
"Tidak ada (di Bench sepanjang pertandingan berlangsung," jelas Alya.
Panpel dan pelatih Paul Munster juga dianggap Alya tidak akan membolehkan suaminya untuk duduk di bench karena sudah tahu betul soal peraturan.
Alya menyebut bahwa Reva Adi tidak ada di sekitar lapangan selama pertandingan masih berlangsung.
"Dia keluar (dari lapangan) langsung. Dia keluar bersamaan dengan Sani," tutur Alya
Saat pertandingan berlanjut, Reva Adi sudah berada di ruang ganti, bukan di bench seperti yang sedang viral.
Setelah pertandingan selesai, Reva baru masuk lagi ke lapangan untuk mengikuti ritual bernyanyi bersama suporter.
"Setelah pertandingan selesai, semuanya masuk (ke lapangan) termasuk Reva Adi dan Ernando yang sedang cedera," ucap Alya
"Kultur sepakbola di Persebaya sendiri, kita setelah match, bahkan keluarga istri dan anak semua masuk lapangan. Kita bikin lingkaran di dalam untuk menyanyikan lagu Song For Pride dengan Bonek dan Bonita yang datang ke Stadion,"
"Mungkin Radja itu bingung "selebrasi" itu ketika sudah menang masuk Song For Pride, baginya itu selebrasi," tutup Alya.
Pertandingan tersebut berakhir 1-0 untuk kemenangan Persebaya berkat gol dari Paulo Henrique.