Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di era Leonardo Medina, Persis Solo lebih banyak memegang kendali permainan.
Akan tetapi, formasi tiga bek yang diterapkan Medina justru memberi rentetan hasil buruk bagi tim kebanggaan Kota Bengawan.
Persis di era Milo menerapkan formasi empat bek dengan skema serangan balik.
"(Menguasai bola) tidak ada artinya jika kita tidak menang," kata Milo selepas pertandingan lawan Persik.
"Cara bermain kita menyesuaikan dengan situasi di pertandingan,"
"Kita berusaha memanfaatkan kelemahan mereka dengan melakukan serangan balik dan menarik bek sayap mereka keluar dari posisinya," jelasnya.
Baca Juga: Bakar Uang Belum Profit, Bhayangkara FC Makin Tenggelam di Dasar Klasemen Liga 1
Milo mengaku tidak masalah jika timnya tidak bisa memegang kendali permainan.
Yang terpenting lini depan bisa bermain efektif dalam memanfaatkan peluang.
"Tidak masalah jika lawan menguasai bola. Penguasaan bola 40% sudah cukup asalkan kita bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan," tutur Milo.
Kemenangan atas Persik melanjutkan tren tak terkalahkan Milo bersama Persis Solo dalam tiga laga beruntun.
Juara Liga 2 2021 itu kini naik ke peringkat ke-11 klasemen dengan 32 poin.
Setelah ini, Persis Solo menjalani laga tandang kontra Bali United pada 29 Februari 2024.