Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Seluruh perwakilan Indonesia sudah ada, ini akan sangat menarik, ditunggu kompetisinya."
Sayangnya, pria yang juga menjabat Menteri BUMN tersebut melupakan realita bahwa tiga tim promosi tidak akan berkandang di markas asli.
Malut United yang berasal dari Maluku Utara bahkan sejak musim ini berkandang di Jakarta.
Tim asuhan Imran Nahumarury tersebut menggunakan Stadion Madya di Jakarta lantaran ketiadaan stadion berkualitas di Ternate dan sekitarnya.
Satu lagi tim dari Indonesia timur, PSBS Biak, dipastikan mencari rumah di pulau Jawa pada musim depan.
Stadion Cendrawasih di Biak yang digunakan Badai Pasifik menjadi lelucon saat dilanda banjir besar pada leg pertama final Liga 2 2023/24.
Manajer PSBS Yan Mandenas pun memastikan timnya akan mencari stadion di Jawa demi efisiensi biaya dan pemulihan pemain.
Problem kandang di atas juga dialami Semen Padang yang sejatinya berpengalaman merumput di Liga 1.
Semen Padang bermarkas di Stadion H Agus Salim yang standarnya diragukan untuk kompetisi kasta tertinggi.
Penasehat tim Andre Rosiade pun mengkritisi pemerintah setempat yang tak membenahi stadion.
"Di Sumatera Barat ini ada dua stadion yaitu Stadion H Agus Salim dan Stadion Utama Sumatera Barat," tutur Rosiade.
"Memang sangat sulit dengan kualitas stadion ini kami akan lolos verifikasi," akunya.
Dengan demikian, Liga 1 musim depan tidak sepenuhnya akan merepresentasikan pemerataan pembangunan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Derby County Lumat Bristol Rovers, Media Inggris: Elkan Baggott Pemain Terbaik Tim yang Terbantai