Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hokky mendapat salah satu peluang paling berbahaya, saat menerima bola di belakang garis pertahanan lawan.
Sayangnya ia langsung menembak dengan kaki lemah dalam sudut tubuh yang menyulitkan, sehingga bola melebar melambung.
Usai pertandingan, BolaNas.com menanyai sang wonderkid mengenai sentuhan tidak prolifiknya di depan gawang.
"Gol dan tidak gol adalah faktor keberuntungan," ucap jebolan Garuda Select.
"Jadi kalau kalian nggak terima saya nggak ngegolin atau punya persepsi sendiri permainan saya menurun."
"Kalian bisa tanya sendiri pelatih klub atau pelatih timnas kenapa pilih saya," serangnya.
Sebagai striker timnas Indonesia, Hokky harus betah dengan kritik yang meminta pemain untuk menjaga standar tinggi.
Di tim Garuda, ia bukan pilihan utama dan hanya berstatus serep bagi Rafael Struick.
Status Hokky dalam hierarki striker timnas bahkan bisa jadi semakin terbelakang seturut masuknya Ragnar Oratmangoen.
"Tapi kalau situasi tidak bisa cetak gol dalam empat laga, kita semua memang sangat sulit, kita lawan tim besar, kita bikin kesalahan sendiri," jelas pemuda asal Gunungkidul itu.
"Kita sudah berusaha defend sangat maksimal tapi masih bisa kebobolan, kita harus mengapresiasi itu semua walaupun permainan saya jelek tapi itu bisa membantu tim."
Hokky bersama Ramadhan Sananta menjadi wajah masa depan Indonesia, jadi kita berharap yang terbaik untuk mereka.
Baca Juga: Link Live Streaming Persikabo 1973 Vs Persib - Nyawa Terakhir Laskar Padjadjaran di Liga 1