Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan Shin Tae-yong mengganti Nathan dengan Arhan usai turun minum terbukti jitu.
Dilihat dari latar belakang sepak bola, Arhan jelas kalah jauh dibanding Shayne maupun Nathan.
Namun dalam 45 menit semalam, Arhan membuktikan dirinya paling tahu cara menyakiti Vietnam.
Tujuh menit ia masuk, ia melepaskan lemparan jauh yang tak bisa dihalau bek Golden Star dan disambar Egy.
Ketimbang Nathan yang kaku, Arhan beberapa kali bisa menusuk dari sisi kiri lewat dribel.
Momen terbaiknya muncul pada menit ke-89, saat ia menggocek seorang pemain Vietnam untuk melaju ke tepi kotak dan melepas cutback.
Tap in yang dilakukan Egy akan membobol gawang lawan, jika saja Filip Nguyen tidak menepis dengan jarinya.
Secara umum, Arhan bermain jauh lebih mengancam ketimbang dua bek kiri blasteran yang menjadi pesaingnya.
Shin Tae-yong turut mengambil kredit atas permainan baik yang dimotori Arhan.
"Gol dari Egy, saya tidak bisa bilang itu karena keberuntungan," ujar Shin dikutip dari BolaSport.com.
"Itu memang taktik saya sendiri."
"Babak kedua, permainan mulai berkembang dan kompak sehingga kami bisa menunjukkan yang terbaik," terangnya.
Leg kedua di Hanoi, Arhan bisa berharap bermain sejak menit awal.