Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong menerapkan strategi pressing dalam dua laga terakhir lawan Vietnam.
Sebenarnya taktik tersebut sudah diterapkan sejak Piala Asia 2023.
Hokky Caraka menjadi pilihan tepat karena memiliki fisik yang kuat bila dibandingkan Sananta dan Dimas Drajad.
Ia juga sering memainkan pressing bersama PSS Sleman di Liga 1.
2. Fleksibilitas
Hokky Caraka juga bisa memainkan beberapa peran di timnas Indonesia.
Pelatih PSS, Risto Vidakovic, sering menempatkan Hokky sebagai winger.
Sehingga hal ini memudahkan Shin Tae-yong untuk merotasi Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Witan Sulaeman dalam formasi tiga penyerang (5-2-3 atau 3-4-3).
Ketiganya bisa memainkan posisi sayap, terkhusus Hokky dan Struick bisa menjadi target man.
3. Pengalaman di Eropa
Hokky memiliki pengalaman merumput di Eropa bersama Garuda Select.
Ia bisa bersaing dengan pemain-pemain Eropa dan menjadi top scorer Garuda Select 4.
Sayangnya, Hokky belum bisa untuk meneruskan karier di Eropa.
Lebih dari itu, penyerang berpostur 178 cm itu sudah terbiasa berbicara dengan bahasa Inggris ketika di Garuda Select.
Hal ini memudahkan Hokky berkomunikasi dengan pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
Lagi-lagi keunggulan ini tidak dimiliki oleh Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad.