Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mempunyai alasan khusus selalu memainkan Hokky Caraka saat lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hokky Caraka menjadi perbincangan hangat di media sosial usai menjadi andalan timnas Indonesia saat lawan Vietnam.
Striker yang masih berusia 19 tahun itu menyisihkan seniornya seperti Egy Maulana Vikri, Ramadhan Sananta, hingga Dimas Drajad.
Hokky Caraka selalu menjadi starter dalam dua laga terakhir Indonesia melawan Vietnam.
Padahal secara penampilan ia mendapat kritikan karena beberapa kali kehilangan bola.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampak kebingungan menjawab ketika ditanya alasan selalu menurunkan penyerang PSS Sleman tersebut.
"Jika ditanya, kenapa Hokky jadi starter. Ya bingung juga saya harus jawab apa karena itu taktik dari saya," tutur Shin Tae-yong dikutip dari Antaranews.
Berdasar komentar para pengamat sepak bola, setidaknya ada tiga alasan Hokky Caraka selalu menjadi starter.
1. Strategi high press
Shin Tae-yong menerapkan strategi pressing dalam dua laga terakhir lawan Vietnam.
Sebenarnya taktik tersebut sudah diterapkan sejak Piala Asia 2023.
Hokky Caraka menjadi pilihan tepat karena memiliki fisik yang kuat bila dibandingkan Sananta dan Dimas Drajad.
Ia juga sering memainkan pressing bersama PSS Sleman di Liga 1.
2. Fleksibilitas
Hokky Caraka juga bisa memainkan beberapa peran di timnas Indonesia.
Pelatih PSS, Risto Vidakovic, sering menempatkan Hokky sebagai winger.
Sehingga hal ini memudahkan Shin Tae-yong untuk merotasi Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Witan Sulaeman dalam formasi tiga penyerang (5-2-3 atau 3-4-3).
Ketiganya bisa memainkan posisi sayap, terkhusus Hokky dan Struick bisa menjadi target man.
3. Pengalaman di Eropa
Hokky memiliki pengalaman merumput di Eropa bersama Garuda Select.
Ia bisa bersaing dengan pemain-pemain Eropa dan menjadi top scorer Garuda Select 4.
Sayangnya, Hokky belum bisa untuk meneruskan karier di Eropa.
Lebih dari itu, penyerang berpostur 178 cm itu sudah terbiasa berbicara dengan bahasa Inggris ketika di Garuda Select.
Hal ini memudahkan Hokky berkomunikasi dengan pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
Lagi-lagi keunggulan ini tidak dimiliki oleh Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad.