Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masalah muncul saat Santi Denia berencana memasukkan Lamine Yamal dalam skuad timnas U-23 ke Olimpade, tak lama setelah rampung Euro 2024.
Selain Yamal, Barcelona juga memiliki pemain U-23 lain yang berpotensi dipanggil seperti Pau Cubarsi dan Alejandro Balde.
Dengan mengikuti dua turnamen sekaligus dalam satu musim panas (Euro dan Olimpade), para pemain muda itu tak akan mendapatkan libur offseason.
Barcelona punya pengalaman buruk soal pemain muda yang dieksploitasi, yaitu Pedri.
Pedri bermain lebih dari 70 pertandingan pada musim 2020/21, yang diakhiri partisipasi dobel di Euro dan Olimpiade.
Sejak musim tersebut, Pedri tak pernah kembali ke permainan terbaik karena selalu dihantui cedera.
"Kami tidak ingin mereka (Yamal dkk) bermain di dua turnamen itu," tegas direktur olahraga Barca, Deco.
"Kami tidak boleh mempunyai pemain yang pergi ke Euro dan kemudian langsung bermain di Olimpiade," tegasnya lagi di Relevo.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Drama Dua Penalti Kontroversial, 10 Pemain Bali United Taklukkan Persija
"Kasus Pedri jangan sampai terulang," imbuh pelatih Xavi Hernandez.
Sebenarnya ada solusi bagi RFEF untuk membungkam keengganan Barcelona, yaitu menunda kick-off La Liga Spanyol.
Penundaan kompetisi demi turnamen kelompok umur itu sedang dilakukan PSSI.
Andai Liga Spanyol ditunda hingga September atau Oktober, Barcelona tak lagi punya alibi untuk menolak melepas pemain.
Kini kita tunggu, apakah RFEF bernyali merusak tatanan kompetisi seperti PSSI?
Baca Juga: Daftar 27 Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Dipanggil untuk Piala Asia U-23 2024