Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk memahami kasus Marselino, kita perlu memperhatikan timeline performa sang playmaker pada awal musim ini.
Mantan pemain Persebaya itu sebenarnya menjadi andalan pada masa pramusim dengan mencetak satu gol dan satu assist.
Sayang, ia mengalami cedera pada hari terakhir pramusim, sehingga tak bisa bermain saat kompetisi dimulai.
Dalam kondisi tersebut, ia bisa tampil untuk timnas U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 pada September.
Setelah melahap dua pertandingan di Stadion Manahan, Marselino tidak bermain bagi klubnya karena kembali cedera.
Berlanjut di jeda internasional Oktober, PSSI memanggil Marselino untuk agenda Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei.
Pihak Deinze melepas pemainnya dengan syarat tak dimainkan dan hanya menumpang rehabilitasi.
Sayangnya saat Marselino kembali ke klub, Deinze mendapati ia mengalami cedera lebih parah.
Baca Juga: Proyeksi Durasi Liga 1 Lebih dari 12 Bulan, Semua Gara-gara Nafsu PSSI di Piala Asia U-23 2024
Alhasil pada jeda internasional November, Deinze tak mau lagi melepas Marselino ke timnas Indonesia.
Untung saja ia semmbuh tepat waktu untuk tampil dalam empat pertandingan di Piala Asia 2023.
Hingga titik ini, Marselino sama sekali belum mencatatkan penampilan bagi Deinze pada musim 2023/24.
Selepas Piala Asia, ia akhirnya bisa bermain bagi klub, dengan total tiga pertandingan dan 16 menit.
Jumlah tersebut terlalu sedikit, dan semestinya bisa bertambah pada tiga laga terakhir mendatang.
Sayangnya hal itu terancam tak terjadi, karena ia akan berada di Qatar membela timnas kelompok umur.
Demi karier Marselino, PSSI semestinya berbesar hati membiarkan pemain muda terbaiknya berkembang di Eropa.
Baca Juga: Shin Tae-yong Benarkan Calvin Vedonk dalam Proses Naturalisasi, Siap Diturunkan Lawan Irak?