Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berikutnya, terdapat Pratama Arhan dengan 40 caps dan Rizky Ridho dengan 34 caps.
Ada pula nama seperti Marselino Ferdinan yang seharusnya memperjuangkan kontrak baru di KMSK Deinze, tetapi kini harus berkeringat demi ambisi sesaat PSSI.
Situasi di atas sempat dikritik Arsene Wenger, sosok yang mengembangkan banyak pemain muda kala melatih Arsenal.
Satu dekade silam, Wenger mendapati gelandang muda Jack Wilshere masih saja dipanggil timnas U-21 Inggris meski sudah menembus timnas senior.
"Mengapa Anda menciptakan sistem pembinaan usia muda? Itu bertujuan menyiapkan mereka (pemain) ke tim utama," ujar Wenger dikutip dari Daily Mail.
"Ketika pemain itu bermain di tim utama, pekerjaan sudah selesai sehingga Anda bisa mempromosikan pemain (muda) lain."
"Kecuali Anda bilang pemain harus pergi untuk ego dan kebanggaan nasional."
Kalimat terakhir sangat relevan mengenai berbagai pernyataan PSSI tentang timnas U-23.
Baca Juga: Ipswich Town Menang Lagi di Puncak Championship, Hiburan untuk Elkan Baggott yang Cedera Parah
"Bermain untuk U-21 akan menjadi langkah mundur bagi Jack Wilshere, ujar Wenger," demikian judul artikel Daily Mail.
Persoalan di atas juga muncul pada era sekarang, seperti yang terjadi pada Pedri atau Lamine Yamal di timnas Spanyol.
Ganti timnas Inggris dengan Indonesia dan Jack Wilshere dengan Pratama Arhan dkk.
PSSI kentara tidak melihat kepentingan pemain dalam jangka panjang, dan kentara tidak memiliki pool pemain yang luas.
Baca Juga: Karier Eropa Dipertaruhkan, Marselino Ferdinan Lebih Baik Tak Usah Gabung Timnas U-23?