Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dia lalu mencontohkan, dua pemain asing yang mahal dan berkualitas jauh lebih efektif untuk klub dan sepak bola Vietnam ketimbang lima pemain murah dan minim kualitas.
Soal gaji, menurutnya tak masalah jika pemain asing malah bergaji lebih rendah dari pemain lokal.
"Saya pernah membaca bahwa pemain asing dipilih berdasarkan bentuk tubuh. Itu konyol. Kriteria pemilihan pemain asing harus menarik suporter, memiliki kualifikasi lebih tinggi dari pemain dalam negeri, dan menjadi teladan profesionalisme baik di dalam maupun luar lapangan," tandas pria berusia 69 tahun yang pernah melatih sejumlah klub, termasuk Timnas Thailand, itu.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Selamat Datang Generasi Emas Indonesia, Era Vietnam Berakhir!
Untuk itu, lanjutnya, penetapan gaji minimum bagi pemain asing adalah hal yang perlu dilakukan.
Hal ini membuat klub tak mungkin mengeluarkan uang untuk merekrut pemain asing yang murah.
Jaringan pencarian pemain asing berbakat juga perlu ditingkatkan, tidak hanya mengandalkan beberapa video yang diposting di YouTube atau pendapat agen pemain.
Selain itu, ketua tim tidak diperbolehkan menerima "kickback" dari broker pemain, karena tindakan ini sangat merugikan industri sepak bola.
Pemilihan Pelatih
Mengenai pelatih, Darby meminta Vietnam realistis dalam mencari pengganti Troussier.
Masalah gaji pelatih, katanya, sangat penting.
Menurutnya, VFF takkan bisa membayar gaji untuk pelatih berkaliber tinggi seperti Jose Mourinho, Juergen Klopp, dan Carlo Ancelotti.
Pengalaman melatih timnas menjadi faktor sangat penting.
Tapi, pengalaman melatih di Asia juga penting, karena perbedaan kultural bisa memengaruhi efisiensi bekerja.
Baca Juga: Ranking FIFA Tim-tim Asia Tenggara, Indonesia Tembus Tiga Besar usai Gusur Malaysia dan Filipina
Lantas, siapa yang paling pas menjadi pelatih Timnas Vietnam?
"Untuk saat ini, jika VFF memilih pelatih asing, menurut saya ada dua kandidat bagus yang sesuai kriteria, yaitu Mano Polking dan Kiatisuk Senamuang," jawab Darby.
Alasannya, mereka punya pengalaman memimpin timnas di Asia Tenggara dan pernah bekerja di klub Vietnam selama beberapa waktu.
Jika semua perbaikan tim mulai dari pemain hingga pelatih itu dapat dilakukan VFF, maka upaya untuk kembali menjadi tim terkuat dan ditakuti di Asia Tenggara akan berhasil.