Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melihat capaiannya di Australia dan keberhasilannya menembus sepak bola Eropa, bisa dikatakan Irankunda adalah ekuivalen Marselino Ferdinan di Australia.
Oleh karena itu, PSSI sebaiknya meniru perlakuan hati-hati FA terhadap Irankunda.
"Kepada Nestory, kita harus berpikir matang," ucap pelatih Tony Vidmar di The Guardian.
"Apa yang terjadi pada dirinya musim ini, dia bagaikan hidup di roller coaster selama 24 jam 7 hari."
"Kita harus melihat kepentingan lebih besar," terangnya.
Melihat proyeksi karier Irakunda di klub dan besarnya perhatian publik padanya, FA memutuskan tidak melibatkan sang wonderkid ke Piala Asia U-23.
Apabila PSSI memakai logika yang sama, federasi pimpinan Erick Thohir tak akan melibatkan Marselino Ferdinan.
Marselino sudah membawa timnas U-23 menjuarai SEA Games 2023, dan baru saja membawa timnas senior ke 16 besar Piala Asia 2023.
Baca Juga: Nasib Ada di Tangan Cerezo Osaka, Justin Hubner Ditahan Klub Tapi Tak Kunjung Debut di J League
Tampil di Piala Asia U-23 akan membuat Marselino kehilangan kesempatan tampil bersama KMSK Deinze di Liga Belgia.
"Kepentingan lebih besar" yang dimaksud Tony Vidmar di atas adalah karier sang pemain di level klub.
Jika PSSI peduli dengan karier Marselino, semestinya wonderkid jebolan Persebaya itu dibiarkan tumbuh bersama klub.
Baca Juga: Ivar Jenner dan Rafael Struick Gabung Timnas U-23, Mengapa FC Utrecht dan ADO Den Haag Mau Melepas?