Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Philippe Troussier terobsesi dengan sepak bola Indonesia setelah dipecat Vietnam gara-gara kalah dari tim Garuda.
Philippe Troussier masih membahas timnas Indonesia pada saat-saat terakhir di Bandara Vietnam sebelum kembali ke Prancis.
Kakek berusia 69 tahun itu baru saja dipecat federasi sepak bola Vietnam (VFF) usai hasil memalukan melawan Indonesia.
Pasukan Golden Star menelan dua kekalahan beruntun dari Merah Putih di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan lalu.
Pada leg pertama di Jakarta, kekalahan tipis 0-1 diderita akibat gol Egy Maulana Vikri.
Pada leg kedua di Hanoi, kekalahan tidak bermartabat didapat di kandang sendiri dengan skor 0-3.
Troussier dengan demikian kalah tiga kali beruntun dari Indonesia, ditambah hasil 0-1 di Piala Asia 2023 pada Januari.
Dirunut lebih jauh, pria berjuluk dukun putih itu juga kalah dari Indonesia kala membesut Qatar di Piala Asia 2004.
Dengan total lima kali keok dari Indonesia dan dua kali dipecat gara-gara itu, pantas jika Troussier terobsesi dengan negeri kepulauan ini.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Dipermainkan, Jangan Salahkan Klub Jika Berharap Timnas U-23 Cepat Tersingkir
Media Vietnam, Soha.vn, mengungkap kata-kata terakhir sang pelatih sebelum meninggalkan negeri itu.
"Fans Indonesia bisa mempunyai 20 pemain kelas dunia," ujar Troussier dikutip dari Soha.vn.
"Jika kami mempunyai 20 Hoang Duc atau 20 Viet Anh, barulah Vietnam bisa bersaing ke Piala Dunia."
Perkataan tersebut dilontarkan Troussier di bandara, sesaat sebelum pulang ke negara asalnya.
"Pelatih Prancis tidak bisa menyembunyikan obsesi terhadap Indonesia," imbuh Soha.vn.
"Dia mengulangi momen tidak terlupakan ketika dia berulang kali kalah melawan Indonesia, yang membuat dia harus dipecat Vietnam."
Jika sudah begini, akan lebih baik jika dirinya mengunjungi Indonesia untuk mencari tahu sepak bola di bawah PSSI.
Troussier barangkali akan terkejut Liga 1 di bawah naungan PSSI mengalami miskelola dengan jadwal yang dipermainkan.
Bahan baku kesuksesan timnas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir bukanlah pemain Liga 1, melainkan pemain naturalisasi.
Baca Juga: Ranking FIFA Rival Indonesia di Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda Diprediksi Jadi Juru Kunci