Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tepat di atas Venezia, terdapat Como 1907 yang dihidupi Hartono bersaudara sejak 2019.
Berkat konglomerat Indonesia, Como bisa mendatangkan Cesc Fabregas sebagai investor minoritas, serta sebagai pemain dan kini menjadi staf pelatih.
Semalam, Como menunjukkan keperkasaannya dengan membantai FeralpiSalo dengan skor 5-2.
Dua dari lima gol tersebut dicetak mantan pemain Wolverhampton, Patrick Cutrone.
Kemenangan tersebut membuat mereka menambah poin menjadi 67, tiga poin di atas Venezia.
Di atas Venezia dan Como, klub tradisional Parma sedang berdiri panik.
Parma sebelumnya unggul jauh di puncak klasemen, tetapi hanya meraih satu kemenangan dalam empat laga terakhir.
Teranyar tadi malam, Parma yang musim lalu masih diperkuat Gianluigi Buffon tertahan 0-0 oleh Palermo.
Hasil tersebut membuat Parma hanya menambah satu poin menjadi 70.
Baca Juga: Peringatan Keras Pelatih Yordania untuk Indonesia dalam Laga Hidup Mati di Piala Asia U-23 2024
Dengan kata lain, tim berjuluk Ia Gialloblu hanya unggul tiga poin dari Como dan enam poin dari Venezia.
Dengan menyisakan empat pertandingan dan tren buruk satu bulan terakhir, posisi Parma amat rawan dikudeta.
Skenario terbaik bagi Indonesia, Idzes dan Hartono mampu mendongkel Parma untuk lolos bersama ke Serie A.
Berikut klasemen Serie B setelah pekan ke-34
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia: Australia Saja Dilibas, Apalagi Yordania?