Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Rafael Struick belum mencetak gol di Piala Asia U-23 2024, tetapi terus dipercaya sebagai striker utama timnas U-23 Indonesia.
Timnas U-23 Indonesia telah mencetak tujuh gol di Piala Asia U-23 2024, tetapi tak ada satu pun yang dicetak seorang penyerang.
Garuda Muda resmi lolos ke babak delapan besar setelah mengalahkan Yordania dengan skor 4-1 pada Minggu (21/4/2024) malam.
Indonesia lolos sebagai runner-up dengan 6 poin, di belakang Qatar yang mengoleksi 7 poin.
Catatan ini tergolong fenomenal, lantaran ini adalah partisipasi pertama Merah Putih di Piala Asia U-23.
Meski begitu, masih ada catatan mengenai kurang klinisnya lini serang, terutama mengenai Rafael Struick.
Struick merupakan penyerang kelahiran Belanda yang dinaturalisasi demi Piala Dunia U-20 2023.
Dalam lima pertandingan kompetitif bersama timnas U-23, ia hanya mampu mencetak satu gol.
Satu-satunya gol tersebut dilesakkan ke gawang tim kurcaci China Taipei pada babak kualifikasi, yang berakhir 9-0.
Baca Juga: Kirim Umpan Cuek, Nurhidayat Catat Assist Perdana di Liga Filipina
Pada laga semalam, Struick juga memperlihatkan inefisiensi di depan gawang.
Pada menit awal, ia mendapatkan peluang menganga di muka gawang saat menerima cutback dari Witan Sulaeman.
Sayang, finishing Struick mengarah tepat pada kiper, sehingga tembakannya dapat di-block.
Meski begitu secara umum penyerang ADO Den Haag itu memiliki daya jelajah dan pemahaman permainan cukup baik dengan rekan setim.
Beberapa kali ia melakukan umpan atau pergerakan yang membuat rekan setimnya dapat memperoleh peluang.
Salah satunya adalah gerakan pada menit ke-23, yang berbuah pelanggaran di dalam kotak.
Hadiah penalti bisa dieksekusi dengan mulus oleh Marselino Ferdinan.
Hal tersebut merupakan ulangan dari Piala Asia 2023, saat Struick memenangi penalti yang dieksekusi Asnawi Mangkualam ke gawang Vietnam.
Dalam skenario terbaik, Shin Tae-yong akan mempunyai opsi lebih baik ketimbang Struick.
Sayangnya tak ada opsi lain di bangku cadangan, kecuali Hokky Caraka (Ramadhan Sananta menjalani hukuman kartu merah).
Hokky tak bermain dalam dua laga pertama, dan akhirnya mendapat kesempatan sebagai pengganti pada laga semalam.
Penyerang PSS Sleman itu menunjukkan tidak bermain di level yang sama dengan Struick, terlihat dari pengambilan keputusan yang tak cukup baik.
Dalam suatu kesempatan, ia melepas umpan tak jelas (umpan atau shooting) dengan kaki kiri, saat ruang masih tersedia di depannya.
Jadi, Liga 1 perlu memproduksi striker lebih baik, agar beban Struick berkurang di lini depan.
Baca Juga: Sinyal Sengketa Kontrak Jika Bhayangkara FC Panggil Paksa Pemain Berstatus Polisi ke Liga 2