Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tejo menjadi panggilan yang didapat Nathan dari netizen Indonesia.
Ia secara resmi mendapatkan paspor Indonesia pada 11 Maret 2024.
Dilansir dari laman resmi PSSI, Nathan memang menjadi nyawa di lini tengah timnas U-23 Indonesia.
Dalam tiga pertandingan fase grup dan perempat final Piala Asia U-23, peran Nathan seperti tidak tergantikan.
Permainan skuad Garuda Muda bisa dibilang menakjubkan saat melawan Australia, Yordania, dan Korea Selatan.
Nathan sempat kembali ke klubnya SC Heerenveen setelah laga terakhir fase grup kontra Yordania.
Bek berusia 22 tahun itu hanya diberi waktu satu minggu untuk meninggalkan klub dan membela Indonesia di Piala Asia U-23.
Kepada klubnya, Nathan mengutarakan keinginannya untuk kembali ke Qatar mewujudkan impian Indonesia berkiprah di Olimpiade Paris.
"Saya sangat menghormati keputusan klub, tetapi saya pribadi ingin kembali ke Qatar untuk timnas Indonesia," ucap Nathan.
"Tolong izinkan saya untuk membantu timnas U-23 Indonesia meraih impiannya bermain di Olimpiade,"
"Saya bersedia potong gaji asalkan bisa kembali ke timnas Indonesia," tegasnya.
Nathan pun kembali ke Qatar dan menjadi andalan Indonesia saat melawan Korsel.
Ia juga ikhlas ketika tak ditunjuk Shin Tae-yong dalam drama penalti dengan Korsel di babak perempat final.
Sesuai regulasi, keseimbangan skuad harus dilakukan Indonesia dengan mencoret satu eksekutor karena Korsel bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-70.
Bukannya pemain lain, STY justru menghilangkan nama Nathan dalam daftar eksekutor.
Nathan diprediksi akan tetap menjadi andalan ketika Indonesia menghadapi pemenang antara Uzbekistan atau Arab Saudi di semifinal.
Satu langkah lagi, Nathan bisa merasakan persaingan Olimpiade Paris 2024.
Tiga tim terbaik Piala Asia secara otomotis lolos ke Olimpiade, sedangkan peringkat keempat harus melalui play-off lawan wakil Afrika, Guinea.