Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di Piala Asia U-23, tampak pula Coach Shin lebih mempercayai penyerang Persis Solo.
Sananta yang bertipe targetman bermain dua kali, yaitu melawan Qatar pada laga pertama dan Korea Selatan pada laga delapan besar.
Andai ia tak menerima kartu merah langsung, amat mungkin jumlah penampilannya bertambah.
Penyerang asal Kepulauan Riau itu sebenarnya sudah mencetak dua gol di Piala Asia U-23, tetapi tak dihitung.
Hal itu lantaran dua golnya dicetak dari titik putih pada babak adu penalti melawan Korea Selatan.
Ia menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang sukses menunaikan eksekusi 12 pas, selain Pratama Arhan.
Oleh karena itu, Sananta jelas penasaran untuk mencetak gol dari open play, andai dipercaya sejak menit awal kontra Uzbek.
Adapun Hokky Caraka hanya tampil satu kali, itu pun saat sudah unggul nyaman dari Yordania.
Penyerang termuda di skuad itu juga terbilang gagal memanfaatkan 19 menitnya di lapangan.
Baca Juga: Olimpiade 2024 - Jika Indonesia Lolos Play-off Antar Benua, Elkan Baggott Bisa Ikut Main
Beberapa kali ia salah umpan hingga diceramahi Nathan Tjoe-A-On, dan sempat melepas umpan/shot tak jelas menggunakan kaki kiri.
Tampak Hokky hanya akan menjadi opsi terakhir bagi Shin Tae-yong, walaupun bertipe sama dengan Struick.
Opsi lain, terdapat Marselino Ferdinan dan Witan Sulaeman yang bisa didorong menjadi false nine.
Berikut hierarki penyerang timnas U-23 Indonesia
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan - Hanya Berjarak 90 Menit dari Olimpiade Paris 2024!