Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Rafael Struick memiliki calon penerus dari Liga Belanda, Jens Raven mengancam para striker jebolan Liga 1.
Piala Asia U-23 2024 membuktikan Indonesia tidak bisa menjalani kehidupan tanpa Rafael Struick.
Penyerang ADO Den Haag itu melahap empat pertandingan dan mencetak dua gol, hanya absen pada akibat sanksi akumulasi kartu.
Sanksi tersebut datang pada laga yang tak tepat, yaitu partai semifinal melawan Uzbekistan.
Tanpa Struick, Indonesia takluk dari Uzbekistan dengan skor 0-2.
Pertandingan tersebut juga memperlihatkan lini serang Garuda Muda tak berfungsi.
Ramadhan Sananta yang terpilih sebagai starter, tetapi hanya mencatatkan enam umpan sukses.
Ia tipe penyerang targetman, sehingga Uzbekistan dapat dengan mudah mengisolasi di area terjauh.
Hokky Caraka? sama sekali tak bermain dan Shin Tae-yong lebih memilih Witan sebagai false nine pada babak kedua.
Melihat realita tersebut, tampak jelas Indonesia belum memiliki striker setara Struick.
PSSI mencoba memperbesar kolam pemain dengan membidik pemain naturalisasi dari Liga Belanda.
Setelah Maarten Paes resmi menjadi WNI, terdapat dua pemain lagi yang sudah tiba di Indonesia.
Dua pemain tersebut yaitu Calvin Verdonk dan Jens Raven.
Nama pertama sudah berusia 27 tahun dan berposisi bek kiri, sedangkan nama kedua merupakan proyek masa depan.
Jens Raven terlahir pada 12 Oktober 2005, dua tahun lebih muda ketimbang Struick.
Ia bermain di posisi penyerang, bahkan lebih murni striker dibanding Struick yang seorang winger.
Sebagai pemain 18 tahun, wajar apabila Raven sejauh ini hanya mencatatkan penampilan bagi Dordrecht U-21.
Melihat tahun kelahiran, ia akan bersaing dengan Muhammad Ragil sebagai penyerang timnas U-20 Indonesia.
Jika karier Raven melesat di Liga Belanda, timnas Indonesia akan menang banyak.
Akan menjadi tantangan bagi Sananta dan Hokky untuk menyamai level Struick dan Raven.
Hierarki striker timnas U-23 Indonesia