Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Marselino Ferdinan sudah menjalani laga terakhir di KMSK Deinze, tak ada lagi pemain Indonesia di Eropa.
Indonesia tak punya lagi produk dalam negeri yang diekspor ke Eropa seturut pulang kampungnya Marselino Ferdinan.
Wonderkid 19 tahun itu tak mempunyai agenda bertanding lagi bersama klubnya, KMSK Deinze.
Perjalanan Deinze pada musim ini telah berakhir akibat kekalahan pada final play-off promosi Liga Belgia.
Klub oranye hitam itu kalah dengan skor agregat 2-3 dari Lommel SK yang merupakan saudara tiri Manchester City.
Marselino merupakan jebolan Liga 1 terakhir yang merumput di kompetisi Eropa.
Sebelumnya, para pemain abroad seperti Bagus Kahfi, Egy Maulana Vikri, hingga Witan Sulaeman berbondong pulang.
Tak seperti tiga seniornya, Marselino sebenarnya bisa langsung memberi dampak pada tim utama Deinze.
Ia mencatatkan empat penampilan pada tiga bulan pertama di Liga Belgia, bahkan mencetak satu gol.
Baca Juga: Borneo FC Bidik Juara Liga 1, Potensi Musim Depan Main di Liga Champions Asia dan Asean
Sayang, awal menjanjikan itu tak berlanjut pada musim kedua karena ia menjalani cedera di sepanjang paruh pertama 2023/24.
Saat ia kembali pada paruh kedua berbekal penampilan di Piala Asia 2023, pelatih Hans Somer hanya menambah tiga penampilan.
Setelah ini, Marselino hanya menunggu kontraknya habis pada 30 Juni, sembari berharap kabar baik kontrak baru.
Satu-satunya agenda tersisa bagi Marselino adalah Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan depan.
Per 1 Juli 2024, ia berstatus bebas transfer dan bisa memilih pulang kampung membela klub Indonesia.
Ia saat ini juga sudah berada di Tanah Air, ikut rombongan timnas U-23 Indonesia yang pulang dari Piala Asia U-23 2024 dan play-off Olimpiade 2024.
Di Eropa, pemain Indonesia yang tersisa tidak dibesarkan oleh Liga 1.
Elkan Baggott, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Thom Haye, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, semuanya masih merumput di Eropa.
Hanya, mereka dibesarkan akademi sepak bola Inggris (Baggott), Belgia (Walsh), dan Belanda (sisanya).
Baca Juga: Shin Tae-yong Menangis, Hadiah Draf Kontrak Baru dari PSSI Tak Kunjung Datang
Masih ada satu produk Liga 1 lain, yaitu Ronaldo Kwateh di Bodrumspor.
Namun mantan striker Madura United itu tak pernah menembus tim utama pada musim 2023/24.
Menjadi tantangan bagi klub Liga 1 untuk mengekspor pemain lagi ke Eropa.
PSSI bisa membantu dengan tidak memanggil pemain bersangkutan ke timnas terus menerus, seperti yang dialami Marselino dan Witan.
Baca Juga: KMSK Deinze Gagal Promosi, Marselino Ferdinan Resmi Tak Ada Agenda Lagi di Liga Belgia