Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Lolosnya Madura United ke final Championship Series Liga 1 2023-2024 cukup unik, diwarnai isu korupsi, pulangnya sang nakhoda Mauricio Souza, hingga muncul wacana takdir.
Madura United memang diterpa beberapa cobaan saat menjalani Champions Series Liga 1.
Mereka tak didampingi pelatih utama Mauricio Souza tak mau memperpanjang kontrak.
Mauricio memilih pulang ke Brasil dengan alasan masalah keluarga.
Yang menyulitkan Madura United, ia pergi hanya sehari sebelum tim tampil di Championship Series Liga 1.
Di tengah perjuangan berat itu, muncul pula kasus korupsi mantan presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
Kasus itu dikait-kaitkan dengan Madura United sehingga sedikit banyak mengganggu konsentrasi.
Madura United tetap berusaha tegak dengan menugaskan Rakhmad Basuki sebagai pelatih sementara.
Hasilnya ternyata di luar dugaan.
Madura United justru berhasil lolos ke final untuk bertemu Persib Bandung.
Sebab itu, wajar pula jika Rakhmad Basuki mengatakan bahwa sukses Madura United ke final tak lepas dari takdir.
Takdir pula yang menempatkan Madura United tampil di kandang pada leg kedua, 31 Mei 2024 nanti.
Sedangkan leg pertama digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada 25 Mei 2024.
Ini menjadi keuntungan sendiri bagi Madura United, karena tampil di kandang pada leg kedua.
Secara mental, tekanan berat akan lebih tertuju kepada tim lawan.
Di semifinal, Madura United yang tak diunggulkan, justru mengalahkan tim favorit Borneo FC dengan skor 1-0 (leg pertama) dan 3-2 (leg kedua).
"Kalau sudah rezekinya ke final, tugas tidak akan menukar dengan apa pun. Sekuat apa pun, kalau Tuhan menentukan di final, kita akan ke final," kata Rakhmad Basuki seperti dikutip kompas.com.
Kini, Madura United tinggal menjaga tren positif untuk melawat ke Persib Bandung pada leg pertama final Champions Series Liga 1.
"Saya sampaikan kepada pemain, hanya satu keinginan bahwa saya ingin jalan-jalan ke Bandung dan alhamdulillah keinginan itu terpenuhi dengan baik," ujar Rakhmad Basuki.
Menurutnya, kerja keras para pemain Madura United perlu diacungi jempol.
Mereka tetap bersemangat, meski tim digoncang berbagai masalah.
"Saya harus apresiasi yang dikerjakan ofisial dan pemain. Saya hanya meneruskan saja, meskipun ada keputusan penting yang saya ambil," terangnya.
Tampil di kandang pada leg kedua bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Madura United.
Sebaliknya, ini bisa menjadi sedikit tekanan buat Persib Bandung.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyadari hal itu.
Ia mengatakan, pada final akan lebih menguntungkan jika tim bermain di kandang pada leg kedua.
Apalagi, di laga itu pula penyerahan piala akan dilakukan.
Akan menjadi janggal jika Persib Bandung yang juara, tapi menerima piala di kandang lawan.
Meski begitu, ia tak khawatir hal tersebut akan memengaruhi timnya.
Persib Bandung akan tetap berusaha keras memenangkan kedua leg, meski harus menerima piala juara di kandang Madura United.
Ia juga merasa lega, karena catatan Persib ketika bermain di kandang lawan juga bagus.
"Jika melihat catatan kami pada tahun ini, bisa dilihat kami punya prestasi baik ketika bermain di kandang lawan. Maka, tidak terlalu bermpengaruh bagi kami," tegas Bojan Hodak.