Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Justru dari laga ini, Shin Tae-yong akan bisa menganalisis timnya untuk dijadikan bahan taktik dan strategi menghadapi Irak dan Filipina.
Maka, ia akan mencoba semua pemain untuk tampil dan menunjukkan kemampuannya.
"Kami sudah sepakat dengan Tanzania bahwa dalam pertandingan ini bisa melakukan pergantian pemain sebanyak 6 kali. Maksudnya bukan pertandingan resmi," tegas Shin Tae-yong.
Sikap berbeda disampaikan pelatih Tanzania, Hemed Suleiman.
Misi Balas Dendam
Ia memang sepakat mendudukkan laga uji coba itu tak resmi dan tak dihitung poinnya. Namun, bagi Tanania, kemenangan tetap penting untuk misi balas dendam.
Sebab, pada 1997, Tanzania pernah dipermalukan Tim Garuda di Stadion Siliwangi, Bandung juga dalam laga uji coba matchday FIFA.
Kala itu, Indonesia dengan mudah mempermalukan Tanzania 3-1.
Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Fakhri Husaini pada menit ke-19.
Hanya semenit kemudian, Tanzania berhasil membalas dan memaksa kedudukan 1-1 lewat gol Lunia Milla.
Namun, pada menit ke-26, striker Kurniawan Dwi Yulianto kembali membawa Indonesia unggul 2-1.
Menjelang babak pertama berakhir, Kurniawan memantapkan kemenangan Tim Garuda 3-1.
"Saya tak bisa bicara banyak soal pertandingan 1997, karena saya tak tahu banyak. Mari bicara situasi sekarang," tegas Hemed Suleiman kepada awak media, Sabtu (1/6/2024).
"Saya memang dengar kami kalah 1-3 pada saat itu. Sekarang kami pastikan, kami ingin balas dendam," ancam Hemed Suleiman.
Ia tahu, Indonesia memiliki tim bagus dan kuat. Justru itu, Tanzania tertantang untuk menaklukkannya.
"Kami juga punya pemain yang bagus. Kami juga melakukan persiapan dengan baik," tandasnya.
"Indonesia punya pelatih dan pemain yang bagus. Kami senang bisa bermain lawan Indonesia," tambah Suleiman.