Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Tim Afrika, Tanzania, datang ke Indonesia dengan semangat kuat dan siap ngogot untuk mengalahkan Tim Garuda laga uji coba di Stadion Madya, Minggu (2/6/2024). Namun, pelatih Indonesia, Shin Tae-yong santai dan menganggap laga ini tak ubahnya latihan biasa.
Bahkan, Shin tae-yong tidak mendaftarkan pertandingan ini sebagai agenda FIFA, sehingga tak mempengaruhi ranking kedua negara.
Pertandingan Indonesia lawan Tanania ini memang hanya uji coba, namun punya makna besar bagi kedua tim.
Bagi Indonesia, ini menjadi bagian persiapan dan pembentukan tim %menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Grup F Zona Asia melawan Irak dan Filipina.
Pertandingan lawan Irak akan digelar pada 6 Juni 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sedangkan laga lawan Filipina pada 11 Juni 2024 di tempat yang sama.
Indonesia hanya butuh satu kemenangan untuk lolos ke babak ketiga sekaligus meraih tiket ke putaran final Piala Asia 2027.
Shin Tae-yong tak membuat target hasil, karena baginya yang terpenting mendapat pelajaran untuk membangun tim yang akan bertanding di Kualifikasi Piala Dunia.
Ia akan memanfaatkan laga ini sebagai ajang melihat dan menganalisis performa tim setelah para pemain libur dari kompetisi.
"Liga Eropa dan Indonesia sudah masuk awal musim. Maka, saya sengaja membuat TC lebih cepat untuk meningkatkan performa pertandingan," kata Shin Tae-yong kepada awak media di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
"Untuk pertandingan besok (Lawan Tanania), lebih penting meningkatkan performa dan uji coba fisik. Sehingga, para pemain akan bisa tampil lawan Irak selama 90 menit penuh," tegas Shin Tae-yong.
Meski begitu, pertandingan lawan Tanzania tetaplah penting.
Justru dari laga ini, Shin Tae-yong akan bisa menganalisis timnya untuk dijadikan bahan taktik dan strategi menghadapi Irak dan Filipina.
Maka, ia akan mencoba semua pemain untuk tampil dan menunjukkan kemampuannya.
"Kami sudah sepakat dengan Tanzania bahwa dalam pertandingan ini bisa melakukan pergantian pemain sebanyak 6 kali. Maksudnya bukan pertandingan resmi," tegas Shin Tae-yong.
Sikap berbeda disampaikan pelatih Tanzania, Hemed Suleiman.
Misi Balas Dendam
Ia memang sepakat mendudukkan laga uji coba itu tak resmi dan tak dihitung poinnya. Namun, bagi Tanania, kemenangan tetap penting untuk misi balas dendam.
Sebab, pada 1997, Tanzania pernah dipermalukan Tim Garuda di Stadion Siliwangi, Bandung juga dalam laga uji coba matchday FIFA.
Kala itu, Indonesia dengan mudah mempermalukan Tanzania 3-1.
Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Fakhri Husaini pada menit ke-19.
Hanya semenit kemudian, Tanzania berhasil membalas dan memaksa kedudukan 1-1 lewat gol Lunia Milla.
Namun, pada menit ke-26, striker Kurniawan Dwi Yulianto kembali membawa Indonesia unggul 2-1.
Menjelang babak pertama berakhir, Kurniawan memantapkan kemenangan Tim Garuda 3-1.
"Saya tak bisa bicara banyak soal pertandingan 1997, karena saya tak tahu banyak. Mari bicara situasi sekarang," tegas Hemed Suleiman kepada awak media, Sabtu (1/6/2024).
"Saya memang dengar kami kalah 1-3 pada saat itu. Sekarang kami pastikan, kami ingin balas dendam," ancam Hemed Suleiman.
Ia tahu, Indonesia memiliki tim bagus dan kuat. Justru itu, Tanzania tertantang untuk menaklukkannya.
"Kami juga punya pemain yang bagus. Kami juga melakukan persiapan dengan baik," tandasnya.
"Indonesia punya pelatih dan pemain yang bagus. Kami senang bisa bermain lawan Indonesia," tambah Suleiman.