Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Keputusan Shin tae-yong memanggil penyerang Madura United, Malik Risaldi, mendapat pujian banyak pihak. Selain ada tambahan pemain dari Liga 1, Malik Risaldi sang "Celurit Madura" itu memiliki ketajaman yang bisa menjadi senjata simpanan Shin Tae-yong.
Sebelumnya, Shin Tae-yong memang kerap dikritik karena kurang memberi tempat kepada pemain yang berlaga di Liga 1.
Menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Grup F Zona Asia lawan Irak dan Filipina, Shin Tae-yong memanggil Malik Risaldi yang baru selesai membela Madura United lawan Persib Bandung di final Championship Series Liga 1.
Bahkan, Sabtu (1/6/2024), <alik Risaldi sudah bergabung dengan timnas.
Indonesia akan menghadapi Irak dalam kualifikasi Piala Dunia pada 6 Juni 2024 di Stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Laga terakhir Grup F melawan Filipina di tempat yang sama pada 11 Juni 2024.
Sebagai pemanasan dan uji coba, Tim Garuda akan menjamu Tanzania di Stadion Madya Senayan, 2 Juni 2024.
Setelah tak memanggil striker Ramadhan Sananta dan hoki Caraka, Malik Risaldi menjadi pilihan Shin Tae-yong.
Selama kompetisi Liga 1 musim 2023-2024, Malik Risaldi memang menunjukkan kemampuan sebagai striker yang mengesankan.
Ibarat Celurit Madura, Malik Risaldi sangat tajam dan menjadi pemain lokal yang paling banyak mencetak gol, yakni 13 gol.
Bahkan, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, sangat mengaguminya dan menganggap ia sangat berbahaya.
Shin Tae-yong mungkin masih akan mempercayai Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick sebagai starter lini depan.
Namun, bukan berarti Malik Risaldi hanya menjadi ban serep semata.
Justru ia bisa menjadi Celurit Madura sebagai senjata simpanan timnas Indonesia yang sangat membahayakan.
Jika Shin Tae-yong tidak menjadikan Malik Risadi sebagai starter, Malik Risaldi bisa main di saat-saat penting dan membuat perubahan.
Malik Risaldi sendiri merasa antusias bisa membela timnas Indonesia dan siap menunjukkan permainan terbaiknya.
"Saya sebagai pemain akan berusaha beradaptasi dengan pelatih," tekad pemain Madura United berusia 27 tahun itu.
Malik Risaldi sadar, sistem dan gaya pelaih Shin Tae-yong pasti berbeda dengan pelatih-pelatih yang pernah ia alami.
Untuk itu ia akan berusaha menyesuaikan diri sebaiknya agar bisa memberi kontribusi terbaik buat tim.
"Saya harys menyesuaikan maunya pelatih apa. Tapi harus cepat beradaptasi," kata Malik Risaldi.
Selain ada Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, di timnas juga ada penyerang Dimas Drajat.
Meski begitu, jika dilihat dari statistik, sebenarnya Malik Risaldi memiliki kelebihan dibanding para penyerang timnas lain.
Dimas Drajat yang membela Persikabo 1973, musim ini hanya mencetak enam gol dan empat assist.
Sedangkan Rafael Struick menang rutinitas membela timnas. Di tingkat klub, bersama Ado Den Haag ia belum tampil bersama tim utama.
Rafael hanya baru membela tim U-21 Ado Den Haag dan hanya mencetak lima gol.
Ragnar Oratmangone malah belum mencetak gol untuk Fortuna Sittart, meski tampil 32 kali di Eredivisie.
Hanya saja, Ragnar Oratmangoen sepertinya memiliki tempat khusus di timnas, setelah dalam debutnya lawan Vietnam ia mencetak gol.
Semua akan kembali pada Shin Tae-yong dalam membuat keputusan.
Tak menutup kemungkinan, tiba-tiba Malik Risaldi justru mendapat tempat utama, setelah menunjukkan kemampuannya dalam latihan bersama timnas.
Kalaupun tidak, Malik Risaldi tetap merupakan senjata simpanan sangat berharga buat timnas Indonesia.
Ia telah menunjukkan diri sebagai Celurit Madura yang tajam dengan mencetak 13 fol bersama Madura United.