Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kekalahan Remeh Timnas Indonesia: Penalti, Kartu Merah, Blunder

By Hery Prasetyo, Kamis, 6 Juni 2024 | 20:11 WIB
Aymen Hussein (kiri) sedang menendang penalti dalam laga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Indonesia terkena dua kali hukuman penalti dan satu di antaranya membobol gawang Ernando Ari. Gol kedua Irak berawal dari blunder Ernando Ari.

BOLANAS.COM - Aneh, jika tak disebut remeh, sering mewarnai kekalahan timnas Indonesia, termasuk ketika menyerah 0-2 dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia Grup F Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (6/6/2024).

Kekalahan itu seolah memperdalam kekecewaan, karena terjadi dengan begitu remeh.

Kartu merah, hukuman penalti, dan blunder remeh sering menjadi penyebab kekalahan Indonesia, demikian juga saat melawan Irak.

Indonesia sempat menahan imbang 0-0 di babak pertama dan cukup dominan, bahkan mencetak beberapa peluang.

Di babak kedua, permainan Indonesia seolah menjadi menurun drastis dan Irak mampu dengan mudah mendikte.

Bahka, sebuah tekanan Irak yang terlalu bahaya pun, akhirnya menjadi awal kekalahan timnas Indonesia.

Sebuah bola silang melewati Jordi Amat, lalu coba ditanduk Justin Hubner, hasilnya justru handsball.

Tangan Justin Hubner menyentuh bola di kotak terlarang.

Indonesia pun terkena hukuman tendangan penalti.

Dengan mudah Aymen Hussesin yang tampil sebagai eksekutor, menaklukkan kiper Ernando Ari dan membawa Irak unggul 1-0 pada menit ke-52.

Indonesia mencoba bangkit dan menekan, namun justru menyisakan pertahanan yang begitu longgar.

Sebuah serangan balik irak pun segera memporak-porandakan pertahanan Tim Garuda.

Kapten tim Jordi Amat yang mencoba menghentikan Youssef Armyn, justru melakukan pelanggaran yang dianggap keras dan diganjar kartu merah.

Sebuah kerugian yang termasuk akibat tindakan remeh pula, karena sebenarnya Jordi Amat bisa melakukan aksi lain yang lebih aman.

Situasi itu semakin mempersulit permainan Indonesia.

Usaha mengejar ketertinggalan pun begitu berat dengan 10 pemain, meski pelatih Shin Tae-yong melakukan serangkaian pergantian pemain.

Bukannya membongkar pertahanan lawan, justru pertahanan Indonesia sering terancam.

Bahkan pada menit ke-72, Indonesia kembali mendapat hukuman penalti akibat pelanggaran Ernando Ari kepada Ali Jasim.

Ernando Ari tampak sedikit terlambat mengantisipasi pergerakan Ali Jasim yang memburu umpan terobosan.

Bukannya mampu menghalau bola, tanngannya justru terkena kaki Ali Jasim dan berbuah hadiah penalti buat Irak.

Untungnya, tendangan penalti Aymen Hussein melambung dan gagal menambah gol.

Tapi, blunder kemudian dilakukan Ernando Ari ketika menerima bola back-pass Asnawi Mangkualam.

Meski ditekan dua pemain lawan, Ernando Ari justru berusaha menggocek bola.

Akibatnya fatal. Ali Jasim berhasil merebut bola dan dengan mudah membobol gawang Indonesia. Irak pun menang 2-0.

Sebelumnya, pada play-off Olimpiade lawan Guinea di Prancis, 9 Mei 2024, Indonesia juga kalah 0-1 akibat pelanggaran di kotak penalti.

Guinea hanya bisa menang setelah mampu menyelesaikan satu dari dua hadiah penalti yang diberikan wasit.

Kali ini pun, kekalahan Indonesia dari Irak juga berawal dari hukuman penalti.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P