Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.com - Indonesia harus tampil maksimal untuk memenangkan pertandingan lawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia Grup F Zona Asia lawan Filipina, jika tak akan reputasinya rusak karena antiklimaks dan ranking FIFA merosot.
Pertandingan lawan FIlipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (11/6/2024) benar-benar krusial bagi Indonesia.
Asnawi mangkualam dan kawan-kawan harus menang untuk memastikan lolos ke babak ketiga, sekaligus mendapat tiket ke putaran final Piala Asia 2027.
Dengan kemenangan, Indonesia tak perlu menunggu hasil laga Irak lawan Vietnam.
Namun jika imbang, ancaman antiklimaks akan meruntuhkan citra sepak bola Indonesia yang sedang menanjak.
Pertama, hasil imbang lawan Filipina bisa membuat Indonesia terlempar dari Kualifikasi Piala Dunia, jika ternyata Vietnam menang atas Irak.
Selain itu, ranking FiFA Indonesia juga bisa merosot.
Sebab, hasil imbang akan membuat Indonesia kehilangan 0,78 poin di ranking FIFA.
Indonesia yang saat ini berada di urutan ke-134 ranking FIFA, bisa kembali melorot.
Kekalahan akan lebih memperparah nasib Indonesia, karena akan kehilangan 13,28 poin dan bisa melorot lebih tajam lagi.
Sebalinya jika menang, Indonesia akan menambah 11,72 poin dan bisa naik 3 strip di ranking FIFA atau menjadi urutan ke-131.
Sebab itu, pasukan Shin Tae-yong harus benar-benar memanfaatkan laga terakhir lawan Filipina dengan sebaik mungkin.
Kemenangan adalah harga mati jika sepak bola Indonesia tak mau tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia.
Tak hanya itu, kekalahan atau tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia akan menjadi momen antiklimaks sepak bola Indonesia yang efek psikologisnya bisa meluas.
Indonesia baru saja mendapat puja-puji di pentas Asia.
Tim senior untuk pertama kalinya bisa mencapai babak 16 besar Piala Asia 2023.
Setelah itu, timnas U-23 Indonesia malah berprestasi lebih baik, lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan tim raksasa Korea Selatan.
Maka, ajang Kualifikasi Piala Dunia menjadi pertaruhan citra dan mental sepak bola Indonesia.
Jika sampai gagal, maka kesuksesan di Piala Asia jadi seolah tak terlalu bermakna dan sepak bola Indonesia akan semakin berada dalam tekanan.
Manajer timnas Indonesia, Sumardji mengatakan, laga lawan Indonesia benar-benar perjuangan dan momen berat bagi para pemain.
"Mereka terbebani harus lolos," jelas Sumardi.
Sumardji menandaskan, sejak awal PSSI mentargetkan kepada pelatih Shin Tae-yong untuk membawa Indonesia lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
"Target itu sesuai dengan keinginan PSSI dan masyarakat. Maka, para pemain juga sudah mempersiapkan diri sejak kita kalah dari Irak," tegas Sumardji.
Filipina sudah menunjukkan bisa menjadi ancaman berbahaya, terbukti mereka mampu mencetak dua gol di kandang Vietnam meski akhirnya kalah 2-3.
Dalam evaluasi, kata Sumardji, masalah kesalahan individual menjadi fokus.
Selain itu, Shin Tae-yong juga sudah mempersiapkan mental, strategi, fisik, dan taktik.
"Kesalahan kemarin (lawan Irak) pasti berdampak terhadap mental pemain. Beberapa hari ini SHin Tae-yong berusaha mengatasi segala persoalan," terang Sumardji.