Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Jay Idzes dan Jordi Amat menjadi dua sosok yang memberi dampak bertolak belakang bagi timnas Indonesia.
Timnas Indonesia menyudahi putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan gemilang.
Tim Garuda finish di Grup F sebagai runner-up dengan 10 poin, di belakang Irak yang mengoleksi 18 poin.
Dalam enam pertandingan, anak buah Shin Tae-yong menang tiga kali, imbang satu kali, dan kalah dua kali.
Statistik tersebut bisa dibelah dengan menggunakan pisau analisis Jay Idzes dan Jordi Amat.
Idzes dan Amat merupakan dua bek tengah dengan usia yang berbeda, serta posisi karier yang bertolak belakang.
Nama pertama baru berusia 24 tahun dan sedang mendaki karier di level tertinggi bersama Venezia FC di Liga Italia.
Sedangkan nama kedua sudah berusia 32 tahun serta telah melewati masa emasnya di Liga Inggris, dan kini bermain di Malaysia.
Di timnas Indonesia, mereka menempati posisi bermain yang sama, sehingga saling menggantikan, dan kebetulan belum pernah bermain bersama.
Baca Juga: Kontrak Baru Belum Ditandatangani, Indonesia Vs Filipina Laga Terakhir Shin Tae-yong
Amat bermain dalam tiga pertandingan, dan Idzes bermain dalam tiga pertandingan lainnya.
Statistik Amat terbaca: dua kekalahan dan satu imbang.
Lebih buruk dari itu, pemain Johor Darul Ta'zim itu selalu melakukan kesalahan yang membuat Indonesia merugi.
Pada laga pertama melawan Irak, ia melakukan gol bunuh diri dalam kekalahan 1-5.
Pada laga kedua kontra Filipina, ia melakukan blunder yang berakibat langsung pada gol Patrich Reichelt dalam skor 1-1.
Pada pertemuan kedua melawan Irak, kaki Amat semakin berat dan mendapatkan kartu merah akibat pelanggaran orang terakhir.
Sebaliknya, Idzes melakoni tiga pertandingan dengan gilang gemilang.
Statistik Idzes terbaca: tiga menang, tiga cleansheet, satu gol.
Idzes menjalani debut pada Maret, saat Amat mengalami cedera.
Baca Juga: Sah, Indonesia Kampiun Sepak Bola Asia Tenggara
Dalam dua laga melawan Vietnam, ia mempersembahkan kemenangan 1-0 dan 3-0, sekaligus satu gol sundulan.
Lalu pada laga terakhir melawan Filipina, ia sekali lagi memberi cleansheet dan permainan dominan di lini belakang dalam skor 2-0.
Jadi, tampaknya masa depan pertahanan Indonesia ada di tangan Jay Idzes.
Baca Juga: Raja ASEAN, Indonesia Tim Asia Tenggara Pertama yang Lolos ke Piala Asia 2027