Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Mengenai formasi, sejak awal, kita sudah siapkan dua formasi ya, 4-4-2 dan 3-4-3," ujar Nova sesudah pertandingan.
"Dan memang situasinya kita akan selalu lihat di pertandingan."
Titik balik yang membuat Nova mengubah formasi, barangkali, adalah hukuman penalti yang didapat Indonesia.
Sebuah serangan dari sayap kiri lawan membuat umpan silang terlepas dan mengenai tangan Putu Panji.
Dengan menambah jumlah bek tengah, serangan semacam itu bakal bisa diantisipasi dengan lebih mudah.
"Anda bisa lihat tadi di babak pertama bahwa Singapura bisa menyerang lewat bola-bola atas dan switch dari kiri dan kanan yang kita antisipasi dengan cara perubahan formasi," urai Nova.
"Bersyukur para pemain bisa lebih cepat beradaptasi dengan formasi yang baru, sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan hasil terbaik."
Beruntung, Nova memiliki bek tengah adaptif dalam diri Putu Panji dan Matt Baker yang ditempa Melbourne City.
Kemampuan mengubah taktik di atas, tidak lain tidak bukan, terinspirasi dari Shin Tae-yong.
Baca Juga: Gelar Juara Borneo FC Seperti Digadaikan, PT LIB Hapus Championship Series Musim Depan
Pelatih asal Korea Selatan itu menyetel Indonesia dengan dua pakem, yaitu empat bek dan tiga bek.
Di Piala AFF 2022, Indonesia bermain empat bek saat melawan tim lemah atau setara, dan tiga bek saat berjumpa tim kuat.
Jika Shin Tae-yong melakukan perubahan ini dalam beberapa laga, Nova mampu melakukannya dalam satu laga!
Patut ditunggu bagaimana taktik Nova saat berjumpa tim kuat di babak akhir Piala AFF U-16.
Baca Juga: Timnas U-16 Baru Mulai Petualangan, Timnas U-20 Sudah Bersiap untuk Asean Cup U-19 2024