Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dirujak netizen penggemar timnas Indonesia saat gelar Kualifikasi Piala Dunia, pengelola SUGBK berjanji akan mengutamakan event olahraga.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi perbincangan hangat usai menggelar laga timnas Indonesia.
Terutama kondisi rumput SUGBK yang dirujak netizen saat Indonesia lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Netizen menyoroti kondisi rumput yang dianggap tidak rata sehingga membuat aliran bola tidak normal.
Hal tersebut tidak lepas dari event konser yang digelar tak lama jelang pertandingan timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun menuntut rumput GBK diperbaiki sehingga setara stadion di Euro 2024.
Baca Juga: Tiga Pemain Impor Warnai Skuad Timnas U-19 Indonesia untuk Piala AFF U-19 2024
"Kalau kita lihat Euro 2024 rumput lapangan bagus, ya GBK juga harus gitu," tutur Erick Thohir.
Menpora Dito Ariotedjo juga menghimbau pengelola untuk mempertimbangkan jadwal penggunaan SUGBK.
"Jadi, nantinya ini ke depan mau dipakai konser dan sepak bola jadwalnya tidak berdekatan," tegas Dito.
Menanggapi tuntutan dua pejabat olahraga Indonesia tersebut, pengelola SUGBK langsung merapikan rumput dan jadwal penyewaan untuk event.
"Sebenarnya, flasback marwahnya GBK ini sebagai sarana olahraga dan aset milik pemerintah," kata Kepala Divisi Pemasaran Penjualan GBK, Sri Lestari Puji Astuti.
"Dalam proses pengelolaannya kami utamakan timnas. Dalam hal ini berlatih dan melakukan kegiatan."
"Bukan hanya timnas sepak bola yang rutin di lapangan A dan B, aquatik juga sudah lima tahun belakangan latihan di stadion kami, hockey juga, banyak lah ya, termasuk tenis yang prestasinya naik."
"Kalau bicara statistik atau okupansi, pemakaian terbesar GBK dari olahraga," jelas Sri Lestari Puji Astuti.
Sri menegaskan pihaknya akan menjaga rumput benar-benar steril jika hendak dipakai tim Garuda.
Baca Juga: Lima Nama Dicoret, 28 Pemain Timnas U-19 Indonesia Diboyong ke Surabaya Jelang Piala AFF U-19 2024
"Kami coba untuk mencoba menjaga event yang akan masuk ke sini," ucap Sri.
"Contoh bulan Juli-Desember, direksi ambil kegiatan pembatasan event, kami ingin fokus perbaiki event agar dipakai timnas berlaga betul-betul fit dan prima. Itu yang kami lakukan."
"Kami sortir event-event yang punya kualitas lebih baik," tutur Sri.
Direktur Umum GBK, Hadi Sulistia, juga berjanji akan memprioritas event olahraga.
Pihaknya sudah menolak banyak event non-olahraga pada tahun ini.
"Ya, jadi kita sifatnya adalah balancing. Balance itu bukan berarti sama. Kita memprioritaskan kegiatan olahraga. Itu jadi satu kata kunci ya," ucap Hadi Sulistia.
"Jadi kegiatan olahraga, terutama yang sifatnya internasional, itu menjadi prioritas."
"Oleh karena itu, untuk event non-olahraga sampai di akhir tahun, itu menjadi banyak yang kita tolak," tuturnya.
Timnas Indonesia untuk sementara harus menepi dari SUGBK pada September mendatang.
PSSI berencana menggelar dua laga awal Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Harapannya waktu tersebut digunakan pengelola untuk memoles SUGBK supaya siap dipakai untuk pertandingan berikutnya.
Timnas Indonesia kemungkinan baru akan kembali ke SUGBK pada medio Oktober-November 2024.