Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bojan Hodak menyoroti hadiah turnamen Piala Presiden 2024 yang lebih besar dari Liga 1, salah kaprah turnamen pramusim.
Piala Presiden 2024 memiliki sekian banyak aspek negatif untuk dikuliti, termasuk oleh Bojan Hodak.
Pelatih Persib Bandung itu akan memimpin timnya pada laga pembuka Piala Presiden 2024, Jumat (19/7/2024) sore.
Persib akan menantang PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat pada partai pembuka Grup A.
Sebelum memulai kick-off, terlalu banyak pertanyaan mengenai pentingnya turnamen ini.
Piala Presiden pada mulanya tak akan digelar oleh PT LIB dan PSSI karena ketersediaan stadion.
Belakangan, rencana itu ditarik dan turnamen ini diputuskan digelar sebelum presiden periode ini habis masa jabatan.
Hanya tiga pekan sebelum kick-off Liga 1, Piala Presiden dipaksakan digelar dengan hanya diikuti delapan tim.
Piala Indonesia yang lebih urgen dan sudah lima tahun hiatus, tetap tak digubris.
Baca Juga: Hasil ASEAN Cup U-19 2024 - Samai Torehan Indonesia, Australia Pesta Gol ke Gawang Laos
Karena menyandang nama kepala negara, tak heran turnamen ini mendapat dukungan dari elite.
Hal itu terlihat dari hadiah untuk juara yang mencapai Rp5 miliar.
Padahal, tim yang menjadi juara paling banyak akan melakoni lima pertandingan.
Sementara itu di Liga 1 2023/24 yang berlangsung 38 pertandingan, hadiahnya "hanya" Rp2,5 miliar.
Bojan Hodak pun tak segan menyoroti reward terlalu besar ini.
"Untuk uang hadiah saya tidak peduli berapa dan saya tidak tahu kenapa mereka menyiapkan begitu besar," ujar Hodak.
"Karena di liga kami bermain selama satu tahun dan untuk turnamen itu terlalu besar," tegasnya.
Dua tahun silam, Thomas Doll semasa masih melatih Persija Jakarta juga mengungkap keheranan mengenai turnamen ini.
Hanya berstatus ajang pramusim, Doll mengirim tim muda Persija untuk berlaga di Piala Presiden 2022.
Baca Juga: Berkat Angelo Alessio, Dony Tri Pamungkas Kini Gendong Sayap Kiri Timnas U-19 Indonesia
Glorifikasi turnamen pramusim ini hanya akan bagus jika PSSI menyeriusi turnamen kompetitifnya, seperti menggelar Piala Indonesia atau Liga Putri.
Tampaknya turnamen ini digelar bukan karena alasan sepak bola, melainkan politik.
Baca Juga: Striker Timnas U-19 Indonesia Perlu Dirombak? Arkhan Kaka 68 Menit 0 Gol, Jens Raven 22 Menit 1 Gol