Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Beredar kabar bahwa FAM ngotot memiskinkan Kim Pan-gon gara-gara memutus kontrak secara sepihak di tengah jalan sebagai pelatih Timnas Malaysia.
Kabar atau laporan itu menyebut Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menuntut ganti rugi lebih dari 3 juta ringgit atau sekitar Rp10,4 miliar.
Kim Pan-gon mundur secara tiba-tiba sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia pada 16 Juli 2024.
Pengunduran diri Pan-gon itu dinilai sangat merugikan Malaysia.
Kontrak pelatih dari Korea Selatan tersebut seharusnya berakhir Desember 2025.
Namun, FAM membantah laporan bahwa mereka menuntut kompensasi lebih 3 juta ringgit Malaysia dari Kim Pan-gon atas dugaan pelanggaran kontrak.
Wakil Presiden FAM Datuk Yusoff Mahadi mengatakan, institusinya dan Pan-gon berpisah secara damai.
"Biasanya, kewajiban kontrak antara pemberi kerja dan pekerja menentukan kompensasi ketika kontrak diputus atau pekerja diberhentikan, sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan."
"Namun, dalam kasus Pan-gon, kedua belah pihak berpisah secara damai, FAM mengakui jasanya dalam meningkatkan kualitas Harimau Malaya selama dua setengah tahun terakhir," jelas Yusoff, sebagaimana dikutip dari New Straits Times.
Dia menambahkan, "Kami menghormati keputusan Pan-gon dan mengapresiasi kontribusinya kepada tim."
Sebelumnya ada pembicaraan di media sosial bahwa Kim Pan-gon harus membayar ganti rugi kepada FAM sebesar 3 juta ringgit karena mengakhiri kontrak sebelum waktunya.
Jika tuntutan kompensasi itu benar, maka Pan-gon bakal jatuh miskin.
Sebab, gaji yang diterimanya sejak menjadi pelatih pada 21 Januari 2022 belum mencapai angka 3 juta ringgit.
Menurut catatan, gaji pelatih kepala Timnas Malaysia sekitar 20.000 dolar AS atau sekitar Rp323 juta.
Jika gaji Kim Pan-gon dikumpulkan sejak Januari 2022 hingga Juni 2024, maka totalnya sekitar Rp9,7 miliar, masih di bawah jumlah tuntutan kompensasi.
Baca Juga: Gelagat Aneh, Sebentar Lagi Shin Tae-yong Bisa Ucapkan Simpati kepada Pelatih Timnas Malaysia
Belum jelas apa sebenarnya alasan Pan-gon mengundurkan diri.
Lidahnya sempat keseleo dengan mengatakan akan sangat berbahaya jika alasan mundurnya diungkapkan ke publik.
Ucapan itu mengguncang jagat sepak bola Malaysia.
Tokoh sepak bola negeri itu yang juga pemilik klub Johor Darul Ta'zim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, bahkan gerah mendengarnya dan mendesak Kim Pan-gon berterus terang.
Sehari kemudian, FAM dan Pan-gon bertemu Tunku Ismail dan mengklarifikasi bahwa ucapan "sangat berbahaya" itu lebih karena penguasaan bahasa Inggris yang seadanya dari pelatih asal Korea Selatan tersebut, tidak ada maksud negatif apa pun.
Posisi pelatih Timnas Malaysia kini diisi untuk sementara oleh asisten Pan-gon, Pau Marti Vicente.
Pelatih caretaker dari Spanyol itu diminta FAM menyiapkan Timnas Malaysia untuk Turnamen Merdeka 2-10 September dan ASEAN Cup 23 November-21 Desember 2024.