Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai pertandingan, Milomir Seslija yang pernah menjuarai turnamen ini pada 2019 bersama Arema menjelaskan kekalahan timnya.
Pelatih asal Bosnia itu menyayangkan kegagalan timnya mencetak gol untuk mengambil kesempatan pertama memimpin.
"Pada babak pertama, jika Sananta mengubah arah tubuhnya ke gawang, jika saja dia langsung ke gawang," ucap Milo.
"Anak muda ini harus belajar, dia mencoba peluang itu."
Milo kemungkinan merujuk peluang babak pertama saat Sananta menerima cutback dari sayap kanan.
Penyerang 21 tahun itu tidak menembak ke gawang, tetapi memberi umpan tap ini pada teman yang lebih jauh dari gawang.
"Masalah terbesarnya adalah kebiasaan buruk. Kita memiliki beberapa kebiasaan buruk," terang Milo.
"Tetapi inilah Indonesia, dan mereka masih berjuang dengan hal-hal dasar dalam kariernya."
"Para pemain harus dipaksa, itulah mengapa ketika saya datang di sini sebagai pelatih, saya mengatakan padanya untuk mengubah beberapa kebiasaan."
"Para pemain berpikir latihan tidak terlalu penting."
"Tidak ada sistem evaluasi yang benar pada mereka sejak usia muda. Mereka melewati hal tersebut saat anda datang ke sini (ke tim senior), tetapi inilah keadaanya."
Sananta sudah mengoleksi tiga gol di Piala Presiden, serta dua musim tajam di Liga 1.
Dengan semua catatan itu, menurut Milo belumlah cukup untuk membawa Persis berprestasi.
Baca Juga: Jadwal Final Piala Presiden 2024 - Kesempatan Borneo Balas Dendam ke Arema FC