Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Semen Padang, Hendri Susilo, memberikan komentarnya terkait kepemimpinan wasit asing untuk pertama kalinya di Liga 1 2024/2025.
Wasit asing untuk pertama kalinya digunakan di Liga 1 2024/2025.
Wacana penggunaan wasit dari luar negeri memang sudah digaungkan sejak pramusim.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah berjanji pihaknya bakal meningkatkan integritas kompetisi Liga 1.
"Target utamanya menaikkan mutu Liga 1 di level Asia dan ASEAN," kata Erick Thohir dikutip Bolanas dari situs resmi PSSI.
"Tak hanya itu, kompetisi ini nyaman bagi penonton, dan menjalankan kompetisi yang bersih,"
"Untuk itu kita mulai dari perbaikan wasit," katanya.
"Akan ada wasit tamu, misalnya sebulannya ada satu, untuk menaikkan percaya diri wasit kita," jelasnya.
Namun belum genap sepekan, wasit asing langsung digunakan saat Semen Padang bentrok dengan Borneo FC.
Laga yang berkesudahan 3-1 untuk Pesut Etam itu dipimpin oleh Adham Mohammad Tumah.
Wasit asal Yordania itu hanya memberikan satu kartu kuning pada laga tersebut.
Satu-satunya hukuman kartu diberikan kepada kapten Semen Padang, Miftah Anwar Sani, pada menit ke-45.
Kepemimpinan Adham mendapat apresiasi dari pelatih Semen Padang, Hendri Susilo.
Menurutnya, Adham telah menunjukkan keadilan selama 90 menit jalannya pertandingan.
Hendri bahkan tak ragu menyebut perbedaan laga apabila dipimpin wasit asing dengan lokal.
"Saya pikir perbedaannya sedikit. Karena kalau saya lihat pribadi, wasit asing pengambilan keputusannya lebih bagus dan lebih tegas. Itu saja," jelas Hendri Susilo.
Baca Juga: Rafael Struick Catat Penampilan Perdana Musim Ini, Jadi Starter dan Gagal Menangkan ADO Den Haag
Dilansir dari Transfermarkt, Adham memang memiliki banyak pengalaman memimpin pertandingan internasional.
Total 101 laga internasional telah dipimpin oleh wasit berusia 37 tahun tersebut.
Salah satunya laga fenomenal antara Al-Hilal dan Urawa Reds pada final Liga Champions Asia 2016/2017.
Selain perbaikan dari segi wasit, PSSI juga menekankan aturan terkait protes yang boleh dilakukan pemain.
"Diterapkan aturan hanya kapten tim yang boleh mengajukan protes kepada wasit, itu sudah menjadi regulasi FIFA," kata Erick.
"Maka Hormati perwasitan dan keberadaan VAR," pungkasnya.