Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong mengungkap Jakarta International Stadium (JIS) masih memiliki kekurangan, JIS sudah dipakai di Piala Dunia U-17 2024 dan Liga 1 2024/25.
Pembicaraan mengenai JIS terus berlanjut seturut pernyataan terbaru Shin Tae-yong mengenai stadion di Jakarta Utara itu.
JIS selalu dikaitkan dengan isu politik lantaran dibangun pada era Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Belakangan, dorongan untuk menjadikan JIS sebagai kandang timnas Indonesia terus mencuat.
PSSI sempat berencana memindah partai kandang pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Stadion Utama GBK.
Laga Indonesia vs Australia pada 10 September sempat direncanakan akan dihelat di Surabaya.
Belakangan, PSSI membatalkan ide tersebut dan tetap menggelar pertandingan di GBK.
Federasi yang dipimpin Erick Thohir itu sempat menyebut pentingnya mendatangkan suporter sebanyak mungkin demi alasan finansial.
Jika itu alasannya, maka JIS seharusnya menjadi opsi lebih menarik ketimbang GBK.
JIS memiliki kapasitas sebesar 82 ribu penonton, sedangkan GBK "hanya" 78 ribu.
Itu belum menghitung faktor psikologis suporter yang akan mendukung pemain, lantaran ketiadaan lintasan atletik.
Pelatih Shin Tae-yong juga sudah merasakan megahnya JIS saat menonton partai Persija Jakarta vs Persis Solo pekan lalu.
Hanya, pelatih Korea Selatan itu masih menyoroti sejumlah kekurangan.
“Untuk JIS, stadionnya memang bagus tetapi masalah transportasi dan lain-lain masih ada,” ujar Shin Tae-yong kepada awak media termasuk BolaSport.com.
“Intinya itu saja yang mungkin perlu diperbaiki supaya JIS bisa jadi stadion yang baik buat kandang Timnas Indonesia,” tuturnya.
Yang perlu dicatat, JIS sudah beberapa kali sukses menggelar event berskala besar.
PSSI sendiri menggunakan JIS untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Persija lalu meresmikan JIS sebagai kandang untuk mengarungi Liga 1 2024/25.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Punya 3 Senjata Rahasia yang Tak Dibawa ke Earth On Us Cup 2024, Siapa Saja?
Masalah besar yang disoroti netizen dalam dua event tersebut bukanlah transportasi, melainkan rumput yang masih buruk rupa.
Andai JIS memiliki rumput hijau berkualitas, semestinya PSSI bisa menggeser laga kandang timnas Indonesia ke sana.