Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pemain timnas Indonesia menjalani ibadah umrah sebelum menghadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia membutuhkan persiapan lebih dari biasanya untuk mengarungi babak terberat putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Garuda akan menghadapi negara elite Asia di Grup C untuk memperebutkan tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Laga pertama yaitu melawan Arab Saudi di Jeddah pada Kamis (5/9/2024) lusa.
Pelatih Shin Tae-yong tampak menyadari para pemainnya perlu mendapatkan bekal lebih banyak.
Selain persiapan fisikal dan taktikal, pelatih asal Korea Selatan itu menyadari Indonesia adalah negara yang religius.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, mengunjungi Arab Saudi adalah hal yang didambakan.
Para pemain beragama Islam di skuad Garuda menginjakkan kaki di tanah Arab, negeri kelahiran Nabi Muhammad.
Shin Tae-yong bersikap toleran dengan mengizinkan para pemain untuk melakukan ibadah umrah di sela-sela persiapan pertandingan.
Baca Juga: Ada Saja Halangan, Jordi Amat dan Jay Idzes Tak Pernah Main Bareng di Timnas Indonesia
Ibadah umrah bisa menentramkan hati pemain, sekaligus menguatkan tiap pemain untuk menjalani laga penting.
Dengan berdoa langsung di depan Ka'bah, timnas Indonesia diharapkan bisa mencuri poin dari Arab Saudi besutan Roberto Mancini.
"(Umrah) sudah mendapatkan izin dari Shin Tae-yong," ujar asisten pelatih Nova Arianto.
"Mereka sudah kembali ke hotel."
Beberapa pemain timnas Indonesia yang pergi ke Mekkah itu adalah Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Dimas Drajad, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Ramadhan Sananta, Adi Satryo, Wahyu Prasetyo, Hokky Caraka, Asnawi Mangkualam, dan Ragnar Oratmangoen.
Pemain mualaf Ragnar Oratmangoen pun mengucapkan rasa syukur, "Alhamdulillah", sekaligus mencukur gundul rambutnya.
Witan Sulaeman sebenarnya sudah melaksanakan ibadah haji, tetapi tak melewatkan bertemu lagi Ka'bah.
Di Indonesia terdapat pandangan bahwa segala usaha duniawi harus diimbangi usaha rohani.
Jadi, para pemain yang beribadah di Masjidil Haram bisa dianggap sebagai upaya rohani untuk mempermudah pekerjaan.
Baca Juga: Bukan Wahyu Prast, Si Serbabisa Nathan Tjoe-A-On Terpaksa Jadi Bek Tengah Hadapi Arab Saudi?