Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marah Besar, Respon Erick Thohir soal Pemukulan Wasit di PON XXI Aceh-Sumut 2024

By Nungki Nugroho, Minggu, 15 September 2024 | 12:30 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat memberikan sambutan di BRI Center, Sudirman, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

BOLANAS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan respon terkait pemukulan wasit pada laga di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Erick Thohir turut menyoroti aksi pemukulan wasit pada cabor sepak bola di PON Aceh-Sumut 2024.

Momen itu terjadi pada babak perempat final yang mempertemukan Sulawesi Tengah dengan tuan rumah Aceh.

Laga antara tim Sulteng dan Aceh berlangsung di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024).

Wasit Eko Agus Sugih Harto menjadi korban bogem mentah pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra.

Erick Thohir mengutuk keras insiden tersebut.

Baca Juga: Jadwal Pekan Kelima Liga 1 2024/2025: Ada Derbi Tim Biru hingga Duel Tim Papan Bawah

Pihaknya menyiapkan sanksi berat untuk pelaku pemukulan.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat," ucap Erick Thohir.

Pertandingan antara tim Sulteng dan Aceh sendiri berjalan ketat dengan diwarnai tiga kartu merah dan dua penalti.

Tim Sulteng mampu unggul terlebih dahulu berkat gol Wahyu Alman Poru pada menit ke-25.

Meski terkena dua kartu merah, pertahanan alot ditunjukkan tim Sulteng.

Hingga akhirnya wasit memberi hadiah penalti kedua kalinya untuk tim tuan rumah pada injury time babak kedua.

Pemain Aceh, Muhammad Nur Mahyuddin, terjatuh di kotak penalti usai mendapat kawalan dari dua pemain Sulteng.

Dari video yang beredar di media sosial terlihat tidak ada sentuhan berlebihan dari pemain Sulteng.

Namun, wasit asal Sumatera Selatan itu memutuskan untuk memberi penalti tim tuan rumah.

Baca Juga: Pulang dari Timnas Indonesia, Jay Idzes Diobok-obok AC Milan di Serie A Italia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by forumwasitindonesia (@forumwasitindonesia)

Keputusan tersebut memicu emosi dari pemain Sulteng.

Dari situlah insiden pemukulan dilakukan Muhammad Rizki Saputra.

Wasit Eko Agus langsung tersungkur ke tanah usai terkena pukulan di sekitar rahang dan leher.

Eko bahkan sempat tak sadarkan diri sehingga membuat tim medis bergegas mengerahkan ambulans.

Akan tetapi, tak berselang lama wasit berusia 39 tahun itu sudah bisa bangkit kembali.

Pertandingan semestinya berlanjut ke perpanjangan waktu usai berakhir imbang 1-1 di waktu normal.

Namun tim Sulteng yang dinakhodai mantan bek timnas Indonesia, Zulkifli Syukur, enggan melanjutkan pertandingan.

Tim Sulteng menduga terjadi kecurangan oleh wasit dalam memimpin pertandingan.

PSSI menegaskan akan merespon keluhan dari Zulkifli dan kolega.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah."

"Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," jelasnya.

Jika terbukti ada match fixing, tidak serta merta menyelamatkan nasib sang pemukul.

Menurut Erick Thohir, perilaku tersebut sudah masuk dalam tindakan kriminal yang bisa mencelakakan orang.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," tegasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P