Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memasuki era 2000-an, Brisbane Roar mulai berpindah-pindah kepemilikan.
Puncaknya pada 2011, pengusaha asal Indonesia yang bernaung dalam Grup Bakrie resmi mengakuisisi 70 persen sahan Brisbane Roar.
Hanya berselang setahun Grup Bakrie sudah bisa memegang kuasa penuh atas saham The Roar.
Keluarga Bakrie nyaris menjual klub ini pada 2016 karena krisis keuangan.
Akan tetapi, mereka tetap berupaya untuk mempertahankan kepemilikan klub ini.
Hingga kini, Grup Bakrie masih memegang kepemilikan saham mayoritas Brisbane Roar.
Kehadiran Rafael Struick diharapkan bisa kembali meningkatkan finansial klub.
Terutama dari segi penjualan jersey dan sponsor yang bisa masuk dengan memanfaatkan nama besar Struick di timnas Indonesia.
Anindya Bakrie, selaku pemilik saham klub tersebut, tampak kegirangan dengan kehadiran Struick.
"Selamat untuk pemain timnas Indonesia Rafael Struick yang baru bergabung dengan Brisbane Roar," tulis Anindya dalam unggahannya di Twitter.
"Senang sekali klub milik keluarga Bakrie bisa kembali menjadi pilihan pemain timnas untuk menimba ilmu,"
"Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat bisa berkontribusi untuk kemajuan sepak bola Indonesia," jelasnya.
Penyerang berusia 21 tahun itu dikontrak selama satu musim hingga 30 Juni 2025.
Musim lalu, Brisbane Roar finish di urutan sembilan klasemen dengan 30 poin dari 27 laga.