Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dua kerugian besar ditanggung Persib Bandung usai menumbangkan Persija Jakarta pada pekan keenam Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dihantui kerugian besar dari kemenangan lawan Persija Jakarta.
Skuad Maung Bandung sukses memenangi el clasico Indonesia jilid pertama di Liga 1 2024/2025.
Tim asuhan Bojan Hodak menang 2-0 atas Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (23/9/2024).
Dimas Drajad dan Ryan Kurnia menjadi penyumbang dua gol Pangeran Biru.
Namun, dua kerugian besar juga harus dialami Persib di balik kemenangan tersebut.
Baca Juga: Bojan Hodak Akui Masih Ada Masalah dalam Tubuh Persib meski Sukses Taklukkan Persija
1. Kehilangan kapten
Persib harus kehilangan kapten tim, Marc Klok, yang diganjar kartu merah pada laga tersebut.
Klok didakwa melakukan pelanggaran keras terhadap gelandang Persija, Maciej Gajos.
Pemain naturalisasi Indonesia itu mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mengenai badan Gajos.
Wasit sempat memberi kartu kuning sebelum akhirnya melakukan cek VAR yang berbuah kartu merah langsung untuk Klok.
Dengan begitu, Klok dipastikan absen dalam dua laga ke depan Maung Bandung lawan dua tim Jawa Timur, Madura United dan Persebaya Surabaya.
Ini menjadi kartu merah Klok bersama Persib di Liga 1 sejak 2021/2022.
2. Ancaman sanksi Komdis PSSI
Selain kehilangan kapten tim, Persib juga berada dalam ancaman sanksi Komite Disiplin PSSI.
Pasalnya terjadi invasi suporter selepas pertandingan Persib Vs Persija.
Diduga oknum suporter melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap steward pertandingan.
Hal ini kembali mencoreng citra sepak bola Indonesia yang sedang dalam pantauan FIFA usai Tragedi Kanjuruhan.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menekankan bahwa Persib harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
"Ini ya memang masuk ranah hukum, harus masuk ranah hukum," kata Arya.
"Tetapi di sisi lain, klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini tidak boleh lepas tangan," ucapnya menambahkan.
Arya meminta Persib berani mengambil jalan hukum jika memang terjadi tindakan kriminal.
"Jadi kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan ini masalah mereka dengan suporter. Di sisi lain juga diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum," tutur Arya.
PSSI juga tidak akan pandang bulu soal pemberian sanksi.
"Dan tidak ada kata tolerir untuk kekerasan di dalam lapangan alasan apapun tidak bisa dipakai," pungkasnya.
Kemungkinan terburuk Persib kembali mengungsi seperti terjadi pada musim 2018.
Pada kala itu, duel Persib Vs Persija memakan korban seorang suporter tim tamu bernama Haringga Sirla.
Pendukung tim Macan Kemayoran itu menjadi sasaran oknum supoter hingga meninggal saat hendak menyaksikan laga Persib Vs Persija.
Persib pun dihukum larangan bermain di Bandung dan tanpa penonton hingga akhir musim.