Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persija Jakarta tak bisa memainkan Dony Tri Pamungkas saat mengalami krisis bek kiri di Liga 1 2024/25.
Pos bek kiri Persija Jakarta sedang menjadi pembicaraan karena performa buruk pemain yang mengisinya.
Pemain tersebut yaitu Firza Andika, bek sayap berusia 25 tahun yang membela Macan Kemayoran sejak 2022.
Sejak musim lalu, Firza kerap dikritik karena kerap mendapatkan kartu tak perlu.
Mantan pemain AFC Tubize itu mendapatkan dua kartu merah pada musim terakhir Thomas Doll.
Musim ini, ia mendapatkan kartu merah pada laga terbesar sepanjang musim.
Firza diusir wasit dalam duel rival bebuyutan melawan Persib Bandung pada pekan keenam.
Kartu merah Firza sedikit banyak mempengaruhi kekalahan 0-2 dari Maung Bandung.
The Jakmania pun mulai mendesak Carlos Pena untuk menggusur Firza dan mengorbitkan pemain muda.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Gagal Memukau Meski Sudah Berlatih Lima Bulan, Karier Pemain Terbuang Sia-sia?
Sayangnya, pemain muda tersebut lebih banyak berlatih bersama timnas U-20 Indonesia.
2024 baru memasuki September, timnas U-20 besutan Indra Sjafri sudah melangsungkan lima bulan pemusatan latihan.
Akibatnya, para pemain kehilangan bulan-bulan penting dalam pengembangannya yang seharusnya ditempa di kompetisi Liga 1.
Salah satu pemain yang dirugikan dengan TC jangka panjang itu adalah Dony Tri Pamungkas.
Dony Tri merupakan kapten timnas U-20 yang sudah mengorbit di Persija sejak berusia 16 tahun.
Ia memenangi debut di era Angelo Alessio, lalu diberikan kesempatan secara reguler oleh Thomas Doll.
Perkembangan Dony di level klub mengalami stunting karena PSSI memaksa klub melepas pemain untuk TC jangka panjang.
Saat Firza menjalani hukuman kartu merah pekan ini, Dony sedang membela timnas U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
“Bingung juga saya, saya ikut keputusan saja,” ujar Dony Tri kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Baca Juga: Calon Juara yang Seret Gol, Persebaya Puncaki Klasemen Liga 1 dengan Lini Depan Ompong
“Kalau diizinkan sama klub (Persija ke kualifikasi Piala Asia U-20), saya berangkat,” ucapnya.
“Kalau tidak, saya ikut klub. Tapi, saya berharap untuk dilepas,” kata Dony.
Jika ada agenda turnamen besar, boleh saja Dony dipanggil.
Tapi jika hanya untuk pemusatan latihan berdurasi lama, bukankah lebih baik Dony cs berkompetisi di level klub?
Baca Juga: Bek Indonesia Makin Tertinggal, Pelatih Wolverhampton Puja-puji Bek Belia yang Salip Justin Hubner