Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lima pekan Liga 1 2024/25 berjalan, Widodo sudah tergusur dari posisinya karena hasil buruk.
"Dia dengan profesional mengundurkan diri dari kursi kepelatihan karena beliau tidak memenuhi target awal musim yang disepakati dengan manajemen," demikian statemen klub.
Saat Widodo pergi, Madura hanya meraih satu poin dari lima pergantingan.
Sejak ditangani caretaker Rachmat Basuki, klub berkostum merah putih itu sanggup meraih dua hasil imbang beruntun.
Aroma kebangkitan menghadapi Dewa United dan Persib Bandung itu belum cukup untuk membawa tim keluar dari zona degradasi.
Saat artikel ini ditulis, Madura mendekam di peringkat 17 dengan hanya tiga poin.
Mereka akan menjadi juru kunci andai PSS Sleman tak dihukum pengurangan tiga poin.
PSS hanya mencatatkan dua poin meski sudah mengantongi satu kemenangan dan dua imbang.
Pihak manajemen, pelatih, hingga pemain harus bekerja lebih keras karena Madura akan membawa nama Indonesia di level Asia.
Baca Juga: Persib Terancam Lengser dari Empat Besar, Bojan Hodak Kambinghitamkan Jadwal Padat Liga 1
Sebagai runner-up Liga 1 musim lalu, Madura akan mewakili Indonesia di AFC Challenge League, kompetisi kasta ketiga Asia.
Madura tergabung di Grup E yang hanya beranggotakan tiga tim bersama SP Falcons (Mongolia) dan Svay Rieng (Kamboja).
AFC Challenge League akan digelar dengan sistem home tournament dengan SP Falcons sebagai tuan rumah.
Jika meraih hasil buruk pada turnamen tersebut, Madura berpotensi mencoreng poin Indonesia dalam koefisien kompetisi Asia.