Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, khilaf dengan statistik kiper lokal di Liga 1 yang luput dari panggilan jelang lawan Bahrain dan China.
Shin Tae-yong sebelumnya mengumbar janji bakal memanfaatkan pemain lokal meski marak naturalisasi.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku bakal memantau terus penampilan pemain-pemain lokal di Liga 1.
Hal tersebut disampaikan STY untuk menanggapi kritikan banyaknya pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
"Pastinya saya memantau terus Liga 1," kata Shin Tae-yong.
"Dan jika ada pemain baru yang bagus, pintu timnas selalu terbuka."
"Yang penting pemain bisa menunjukkan perkembangan yang baik," ucapnya menambahkan.
Namun, Shin Tae-yong masih khilaf dalam penunjukan kiper untuk skuad Garuda.
Pelatih berusia 53 tahun itu lebih memilih kiper yang sudah sering dipanggil ke timnas ketimbang performa apik di Liga 1.
Itu terlihat dari penampilan fenomenal kiper lokal Malut United, Muhammad Fahri, yang luput dari pantauan STY.
Fahri yang didatangkan dari tim gagal promosi, Persiraja Banda Aceh, tampil apik bersama Malut United di Liga 1 2024/2025.
Kiper berpostur 185 cm itu mampu mencatat tiga cleansheet dari tujuh pertandingan bersama Malut United.
Ia menjadi kiper lokal dengan penyelamatan terbanyak hingga pekan ketujuh Liga 1.
Total 19 saves dicatatkan kiper berusia 24 tahun tersebut.
Fahri hanya kalah dari Igor Carreira Rodrigues yang membukukan 20 penyelamatan penting untuk Persita Tangerang.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Persib, Bojan Hodak Jamin Mainkan Sang Top Scorer Lawan Zhejiang
Fahri menjadi satu-satunya kiper lokal yang menembus lima besar penyelamatan terbanyak di Liga 1 musim ini.
Berbanding terbalik dengan Ernando Ari Sutaryadi yang justru absen dari tiga laga terakhir Persebaya Surabaya.
Kiper kedua timnas itu tidak dalam kondisi fit usai muntah-muntah jelang laga Persebaya Vs Persis Solo pada 18 September 2024.
Posisinya bahkan tergantikan oleh Andhika Ramadhani pada laga terakhir Bajul Ijo.
Sedangkan Nadeo masih di bawah Fahri perihal catatan cleansheet di Liga 1.
Nadeo yang saling bergantian dengan Angga Saputro mencatatkan 13 penyelamatan untuk Borneo FC.
Ia bahkan sempat terkena kartu merah ketika Borneo menghadapi PSS Sleman pada pekan keempat Liga 1.
Aksi provokatif juga ditunjukkan Nadeo terhadap bench PSS, tetapi beruntung tak berbuntut panjang.
Meski begitu, STY tetap memberi kepercayaan pada Nadeo yang masih bisa konsisten bersama Pesut Etam.
Nadeo bisa masuk dalam 10 besar kiper dengan penyelamatan terbanyak di tengah maraknya penjaga gawang asing.
Dilansir dari situs resmi LIB, hanya ada empat pemain lokal dari 10 besar kiper dengan penyelamatan terbanyak hingga pekan ketujuh di Liga 1.
No | Nama | Klub | Saves |
1 | Igor Rodrigues | Persita | 20 |
2 | M Fahri | Malut United | 19 |
3 | Sonny Stevens | Dewa United | 17 |
4 | Leonardo Navacchio | Persik | 16 |
5 | Carlos Eduardo | Persija | 14 |
6 | Alan Jose | PSS | 13 |
7 | Nadeo Argawinata | Borneo | 13 |
8 | Wagner Augusto | Madura United | 12 |
9 | Satria Tama | Barito Putera | 11 |
10 | Angga Saputro | Borneo | 11 |