Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bek Persib Nick Kuipers menganggap persaingan di Liga Champions Asia lebih sulit ketimbang Liga 1 Indonesia.
Persib Bandung merasakan betul tingginya level permainan di Asia, biarpun hanya kasta kedua.
Sebagai juara Liga 1 2023/24, Maung Bandung berhak mewakili Indonesia di AFC Champions League 2 2024/25.
Kompetisi itu adalah kasta kedua antarklub Asia, di bawah AFC Champions League Elite.
Pasukan Bojan Hodak sudah bermain dua kali di fase grup, dengan hasil dua kekalahan tipis 0-1.
Kekalahan pertama didapat dari Port FC saat Persib dirugikan jadwal neraka yang disusun PT LIB dan PSSI.
Saat itu, klub Asnawi Mangkualam bisa mencetak gol kemenangan pada menit pamungkas.
Kekalahan kedua diperoleh dari Zhejiang FC saat Marc Klok dkk melawat jauh ke China.
Dengan permainan lebih baik, Persib tetap kalah gara-gara blunder Victor Igbonefo.
Baca Juga: Tiga Pemain Naturalisasi Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China
Dari dua pertandingan tersebut, bek asing Nick Kuipers bisa merasakan perbedaan level Liga 1 dan Liga Champions.
Di Asia, setiap tim bisa langsung membunuh hanya dengan satu kali kesempatan.
"Jadi ada perbedaan besar," ucap Kuipers dikutip dari Kompas.com.
"Bermain di Liga 1 dengan laga seperti in (vs Port dan Zhejiang), saat mereka mendapat satu peluang saja mereka berhasil mencetak gol dan memenangkan pertandingan."
Persib masih mempunyai empat pertandingan sisa untuk mengentaskan diri dari dasar klasemen.
Dua laga terdekat yaitu menghadapi tim dengan ranking FIFA lebih rendah, Lion City Sailors dari Singapura.
Pemain asal Belanda itu meminta bantuan PSSI dan PT LIB untuk menyusun jadwal lebih manusiawi pada timnya.
"Tentunya akan lebih baik jika ke depannya liga bisa membantu sedikit," ucap Kuipers.
"(Dengan) mengubah jadwalnya sehingga kami sedikit memiliki waktu untuk melakukan recovery pada jeda antarpertandingan."
Di Liga 1, anak buah Bojan Hodak menduduki peringkat empat dengan 13 poin.