Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Penyerang Malik Risaldi menjadi pemain paling bontot dalam skuad timnas Indonesia walau berumur paling tua.
Terdapat satu orang late bloomer, atau pemain yang terlambat bersinar, di sektor penyerang timnas Indonesia.
Dia adalah Malik Risaldi, penyerang yang mencetak dua gol bagi Persebaya Surabaya di Liga 1 musim ini.
Musim lalu, Malik merupakan top scorer pemain lokal Liga 1 dengan 13 gol bersama Madura United.
Performa itu membuat Shin Tae-yong memberinya reward berupa pemanggilan ke timnas Indonesia.
Ia lalu memenangi debut saat tim Garuda menjalani laga uji coba melawan Tanzania pada Juni.
Menjelang ulang tahun ke-28 pada 23 Oktober mendatang, momen itu merupakan satu-satunya caps Malik bersama timnas di segala kelompok umur.
Shin Tae-yong tak memanggilnya pada jeda internasional September karena cedera.
Kini, ia bersaing memperebutkan menit main dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan China.
Baca Juga: Prediksi Line Up Timnas Indonesia Vs Bahrain - Tunggu Maarten Paes Hingga Detik Akhir
"Saya ingin memberikan kesempatan juga kepada Malik,” ujar Shin.
“Jadi akhirnya saya memilih dia (ketimbang Ramadhan Sananta)," tegasnya.
Namun situasi tak akan berjalan mudah bagi Malik.
Ia menghadapi persaingan dengan striker lebih berpengalaman (secara caps) di level internasional, biarpun berusia lebih muda.
Hokky Caraka baru berumur 20 tahun, tetapi sudah mengemas enam caps dan dua gol untuk Merah Putih.
Dimas Drajad sempat menjadi striker reguler pilihan Shin Tae-yong sebelum kedatangan pemain naturalisasi.
Setelah dua penyerang lokal itu, masih ada dua striker naturalisasi yang dibesarkan sepak bola Eropa, tepatnya Belanda.
Ragnar Oratmangoen dibesarkan Liga Belanda hingga musim ini hijrah ke Belgia menuju FCV Dender.
Rafael Struick menghabiskan masa akademi di Belanda, untuk bergabung Brisbane Roar di Australia pada musim ini.
Dua nama terakhir merupakan langganan starter Shin Tae-yong kala menghadapi tim kuat Asia.
Jadi, Malik harus melangkahi Hokky, Dimas, Oratmangoen, dan Struick, jika ingin menambah caps timnas Indonesia.
Hierarki striker timnas Indonesia
Baca Juga: Bahrain Vs Indonesia, Saatnya STY Gusur Jordi Amat setelah Blunder Beruntun dan Kartu Merah?