Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai contoh, gol pertama Bahrain dari tendangan bebas jarak jauh Mohamed Marhoon berasal dari pelanggaran tak perlu.
Malik Risaldi melakukan pelanggaran karena tak bisa melindungi bola, walaupun pemain lawan sedang mengarah ke area sendiri.
Di level ini, satu peluang bisa menjadi gol, terbukti dengan tendangan bebas spektakuler Marhoon.
Pada menit akhir saat mempertahankan skor 2-1, Witan Sulaeman menjadi pemain yang harus dikoreksi.
Sentuhan pertama Witan setelah masuk adalah sapuan bola yang mengarah ke kotak penalti sendiri.
Bola liar jatuh ke arah Witan, dan sentuhan kedua sang baby shark adalah pelanggaran terhadap lawan di muka kotak.
Belum berhenti di situ, dalam situasi serangan balik 1v2, Witan gagal mengirim umpan pembunuh ke Marselino Ferdinan.
Bola diintersep bek Bahrain dan berbalik lagi menjadi serangan ke gawang Maarten Paes.
Andai Witan mengirim bola sempurna ke Marselino, atau ia berlari ke pojok untuk mengulur waktu, peluit akhir sudah menunggu.
Jika dicermati, seluruh momen awkward di atas dilakukan pemain yang merumput di Liga 1.
Tampaknya masih ada perbedaan kelas antara pemain dalam negeri dan luar negeri, sehingga Shin Tae-yong terpaksa memasang pemain abroad.
Jadi, semoga saja kemenangan langsung tiba di markas China.