Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia mendapatkan kekalahan pertama dari tim juru kunci China, penampilan Asnawi Mangkualam jadi sorotan.
Timnas Indonesia baru saja menelan kekalahan 1-2 dari China pada laga keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil itu terbilang mengejutkan lantaran tim Garuda merupakan favorit atas tim yang menghuni dasar klasemen.
Pasukan Shin Tae-yong tak terkalahkan dalam tiga laga, sedangkan China selalu kalah dalam periode yang sama.
Nyatanya China bisa mencetak dua gol pada babak pertama, dengan gol pembuka berasal dari kesalahan Shayne Pattynama.
Dua gol Behram Abduweli dan Zhang Yuning hanya bisa dibalas Thom Haye pada akhir laga.
Dari banyaknya hal salah dalam duel tersebut, fans Merah Putih bisa melihat ada yang tak beres di sisi kanan.
Asnawi Mangkualam terpilih sebagai starter, setelah Sandy Walsh mengalami cedera ringan.
Sang kapten sebenarnya membawa performa positif bersama Port FC pada awal musim Thai League 2024/25.
Ia rutin bermain sebagai starter dan sempat masuk dalam team of the week Thai League.
Sayangnya bekal mumpuni dari klub itu tak bisa dibawa Asnawi saat menyisir sayap kanan Indonesia.
Serangan Indonesia terasa buntu di sektor ini, terutama karena pengambilan keputusan Asnawi yang di bawah level ini.
Shin Tae-yong sebenarnya mempunyai dua opsi pelapis, yaitu Sandy Walsh yang cedera ringan dan Eliano Reijnders.
Pada laga sebelumnya, Reijnders bertindak sebagai pengganti di kandang Bahrain.
Sayangnya Shin Tae-yong mencoret bek kanan PEC Zwolle itu dari skuad pertandingan.
"Eliano, Ferarri, Hokky tidak didaftarkan," ungkap manajer Sumardji sebelum pertandingan.
"Untuk Eliano alasannya karena teknis dan taktik."
Padahal, saudara muda Tijjani Reijnders itu bisa dimasukkan pada babak kedua saat rencana A tak berhasil.
Melihat Indonesia langsung bisa mencetak gol saat Asnawi ditarik keluar, fans langsung berandai-andai jika pergantian itu dilakukan lebih awal.
Jika Reijnders sejak awal babak kedua menyisir sayap kanan, dan jika Pratama Arhan masuk lebih dini, siapa tahu China bisa dibobol lebih cepat?
Nasi sudah menjadi bubur, Indonesia harus menunggu bulan depan untuk mencoba menang atas Arab Saudi dan Jepang.