Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Adi Satryo mendapatkan kartu merah langsung saat hendak melakukan sapuan di luar kotak, Nadeo Argawinata pernah mengalami hal serupa.
Jika ingin melihat kualitas kiper Indonesia, maka lihatlah Nadeo Argawinata atau Adi Satryo.
Dua penjaga gawang tersebut merupakan kiper pelapis timnas Indonesia, di belakang Maarten Paes dan Ernando Ari.
Nadeo Argawinata yang bermain di Borneo FC merupakan kiper nomor satu Garuda hingga November 2023.
Setelah sempat tak dipanggil selama beberapa lama, ia kembali masuk skuad Merah Putih pada September lalu.
Namun hanya dua hari selepas kembali ke klub, ia langsung membuat blunder.
Pada pekan keempat Liga 1 2024/25 saat Borneo bertandang ke PSS, Nadeo membuat kesalahan konyol pada menit ke-8.
Ia berniat menyapu bola di luar kotak, tetapi justru menghalaunya menggunakan tangan!
Kiper 27 tahun itu langsung diganjar kartu merah langsung dan absen dalam tiga laga Liga 1 hingga panggilan timnas berikutnya.
Baca Juga: Dua Pemain Swansea City Masuk Belantara Asia, Hanya Nathan Tjoe-A-On yang Keluar Hidup-hidup
Adapun Adi Satryo dari PSIS Semarang sempat menjadi kiper nomor dua timnas sebelum kedatangan Maarten Paes.
Ia menjadi starter saat Indonesia mengalahkan Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret lalu.
Pada jeda internasional Oktober, Shin Tae-yong tak memanggilnya karena cedera.
Sama seperti Nadeo, pada pertandingan pertama usai jeda internasional, Adi melakukan blunder.
Pada pekan kedelapan saat PSIS menjamu Persija Jakarta, Kamis (17/10/2024) malam, Adi diusir wasit pada menit ke-20.
Tipe pelanggarannya pun sama, yaitu mencoba menyapu bola yang jatuh di belakang garis bek.
Saat Gustavo Almeida sudah menyentuh bola, kaki Adi membuat striker Persija itu terjengkang.
Dua pelanggaran setipe dilakukan dua kiper timnas Indonesia, ada yang salah dengan kualitas kiper negeri ini.
Itu belum termasuk Ernando Ari sudah kehilangan tempat di Persebaya gara-gara sering meninggalkan klub.
Ernando kalah bersaing dengan Andhika Ramadhani yang lebih dipercaya Paul Munster.
Dengan segala problematika di atas, tak heran Maarten Paes tak punya pesaing di timnas Indonesia.
"Bagus, bagus, persaingan bagus dan saya dapat ilmu banyak dari dia," ujar Ernando.
"Dia juga mengajari saya apapun yang saya butuhkan."
"Saya juga selalu bertanya kepada dia, bagaimana situasi di sana dan saya selalu terbuka dengan dia," lanjutnya.
Baca Juga: Dua Pemain Swansea City Masuk Belantara Asia, Hanya Nathan Tjoe-A-On yang Keluar Hidup-hidup