Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun skuad full naturalisasi itu belum pernah terlihat, lantaran Shin Tae-yong selalu menyisakan ruang buat pemain lokal.
Saat melawan Arab Saudi dan Australia pada September, terdapat masing-masing dua pemain lokal yang menjadi starter.
Jumlah itu menyusut menjadi satu pemain, Malik Risaldi, saat bentrok menghadapi Bahrain dua pekan lalu.
Lantas saat berjumpa China, terdapat dua pemain binaan lokal yang menjadi starter, yaitu Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman.
"Entah kebetulan atau memang disengaja, Shin memastikan setidaknya ada kehadiran talenta lokal dalam line upnya," tulis Gabriel Tan di ESPn FC.
"Itu menunjukkan pemain impor keturunan tidak sepenuhnya mengambil alih."
Media tersebut juga memuji PSSI yang mengincar pemain muda grade A, bukan pemain tua yang sudah ditolak timnas Belanda.
"Indonesia tidak mau menunggu dan menjadi pilihan cadangan," tulis Gabriel Tan lagi.
"PSSI bergerak cepat untuk memastikan komitmen mereka (pemain naturalisasi), dan dengan itu, harus memberi gambaran atraktif kepada pemain mengapa harus memilih Indonesia."
Baca Juga: Maarten Paes Tutup Musim di FC Dallas, Ia Bisa Bela Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024
Hal itu berbeda dengan, misalnya timnas Jamaika, yang menunggu pemain Inggris usia lanjut seperti Wes Morgan atau Michael Antonio.
Kabar baiknya, PSSI belum berhenti di sini.
Ketum PSSI Erick Thohir sudah bersalaman dengan Kevin Diks, yang berarti ia akan dinaturalisasi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Pelajaran dari Persib, Persebaya Tak Bisa Bersaing Jika Hanya Andalkan Enam Pemain Asing